liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
4 Fenomena Hewan Mati Massal yang Menggegerkan di 2022

Jakarta

Populasi spesies tertentu dapat berkurang drastis akibat fenomena kepunahan massal. Ada banyak alasan mengapa hal ini terjadi fenomena kematian massal hewandan penyelidikan masalah ini sering membingungkan para ilmuwan.

Sepanjang tahun 2022, terjadi beberapa fenomena kematian hewan berskala besar di beberapa negara. Mulai dari hewan kecil seperti burung, hingga hewan besar seperti ikan paus. Semoga fenomena seperti ini bisa dicegah di masa mendatang. Berikut rangkuman fenomena kematian hewan massal di tahun 2022.

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

1. Ratusan burung berjatuhan di Meksiko

Februari lalu, ratusan burung di kota Cuahtemoc, Meksiko, tiba-tiba terjatuh dan mengejutkan warga setempat. Para ilmuwan cukup bingung untuk menentukan penyebab pastinya.

Burung jatuh massal di Meksiko. Foto: Surat Harian

Seorang dokter hewan setempat yang memeriksa mereka menduga penyebabnya adalah burung yang menghirup gas beracun atau mungkin tersengat listrik. Kemungkinan lain adalah burung berusaha menghindari predator.

Dr Richard Broughton, seorang ahli ekologi di Pusat Ekologi & Hidrologi Inggris, menyatakan bahwa meskipun dia tidak melihat burung pemangsa dalam video tersebut, dia yakin burung-burung itu ditakuti oleh mereka. Burung yang terbang rendah dan terlalu dekat karena melihat predator berjatuhan.

2. Ribuan ikan di Jerman dan Polandia mati

Ribuan ikan mati secara massal di Sungai Oder, di perbatasan Jerman-Polandia, menyebabkan kegemparan besar. Meski kejadian yang terjadi Agustus lalu itu sudah diusut pihak berwajib, namun penyebab sebenarnya belum ditemukan.

Ribuan Ikan Mati di Sungai Oder. Foto: DW (Berita)

Para ahli dari kedua negara masih belum dapat menentukan penyebab dari apa yang disebut sebagai bencana ekologis ini. Sementara itu, ratusan ton ikan mati langsung dikeluarkan dari sungai.

Para ilmuwan menduga seseorang mencemari air sungai dengan zat yang tampaknya menyebabkan kadar garam naik, menyebabkan ganggang mekar. Racun tersebut membunuh ikan dan bangkainya semakin mencemari sungai.

3. Paus terdampar di Australia

Lebih dari 200 paus ditemukan terdampar di pantai barat Tasmania, Australia, 22 September waktu setempat. Beberapa paus tampaknya tidak dapat bertahan lama dan dalam keadaan sekarat.

Paus terdampar di Australia. Foto: Tangkapan layar video Telegraph

Dinas Taman dan Margasatwa Tasmania mengatakan hewan itu tampaknya adalah paus pilot. Laporan awal memperkirakan bahwa sekitar setengah dari hewan tersebut masih hidup sementara sisanya tidak memiliki harapan.

Penyebab kejadian menyedihkan ini masih belum diketahui. Terdamparnya paus secara massal telah membingungkan para ilmuwan kelautan selama beberapa dekade.

Ini bukan pertama kalinya terjadi di Tasmania. Pada tahun 2020, situasi serupa terjadi, menyebabkan ratusan paus terdampar di sebuah pelabuhan di Tasmania. Peristiwa itu tercatat sebagai paus terdampar terbesar dalam sejarah Tasmania.

4. Ribuan anjing laut di Rusia mati

Sekitar 2.500 anjing laut jenis langka ditemukan mati secara massal di tepi Laut Kaspia di Rusia. Para ilmuwan juga bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi pada mereka.

Seseorang berlari melewati anjing laut mati yang terdampar di tepi Laut Kaspia di Makhachkala, Rusia, 6 Desember 2022. REUTERS/Kazbek Basayev TPX IMAGES OF THE DAY Foto: REUTERS/KAZBEK BASAYEV

Anjing laut Kaspia, demikian sebutannya, adalah satu-satunya mamalia yang ditemukan di Laut Kaspia dan sejak 2008 telah dikategorikan terancam punah oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN).

Penyebab kematiannya belum dapat dipastikan, namun kecenderungannya wajar, bukan karena ulah manusia atau hal lainnya.

Populasi anjing laut Kaspia telah menurun dari waktu ke waktu karena perburuan berlebihan, perusakan habitat, dan fenomena perubahan iklim baru-baru ini. Saat ini menurut pihak Rusia, untungnya jumlah segel masih relatif stabil antara 270 ribu sampai 300 ribu.

Hewan ini terutama memakan ikan dan dapat tumbuh hingga sepanjang 1,6 meter dan berat hingga 100 kilogram. Di habitatnya, anjing laut ini sebenarnya adalah hewan teratas dan tidak memiliki musuh alami.

Unduh laporan Peninjauan Tahun 2022 di sini.

Simak Video “Tren Alat 2022 Jangan Lihat Harga 2 Juta Rupiah”
[Gambas:Video 20detik]

(rns/afr)