Jakarta –
Sumber mengatakan Tesla akan segera membangun pabrik di Indonesia. Jika kabar ini benar, maka Indonesia akan setara dengan Jerman dan China yang sama-sama memiliki fasilitas perakitan mobil listrik Tesla.
Dikutip dari Bloomberg, Tesla dikabarkan mendekati kesepakatan awal untuk mendirikan pabrik di Indonesia. Tesla disebut ingin memanfaatkan cadangan nikel Indonesia yang besar. Nikel adalah bahan baku utama baterai kendaraan listrik.
Menurut seorang informan, pabrik Tesla Indonesia akan memproduksi mobil listrik di Indonesia dengan kapasitas produksi 1 juta unit per tahun. Hal ini sejalan dengan ambisi Tesla yang ingin setiap cabang pabriknya mencapai kapasitas produksi tersebut.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Tesla saat ini memiliki dua Gigafactories di luar Amerika Serikat, yakni di Shanghai, China dan Berlin, Jerman. Indonesia sebentar lagi akan menjadi negara ketiga di luar Amerika Serikat yang memiliki fasilitas produksi mobil listrik Tesla.
Sebagai informasi, pabrik Tesla di Shanghai mulai beroperasi pada Oktober 2019. Pabrik yang berdiri di atas lahan seluas 864.885 meter persegi ini fokus pada perakitan mobil termurah Tesla, Model 3. Dan di penghujung tahun 2020, pabrik ini dipercaya untuk merakit Tesla Model Y.
Tesla menargetkan produksi mobil listrik sebanyak 250 ribu unit setahun di pabrik ini. Namun, target tersebut masih bisa diperluas hingga dua kali lipat menjadi 500 ribu unit per tahun, jika nanti pabrik bisa beroperasi penuh dengan kapasitas maksimal.
Sementara itu, pabrik Tesla di Jerman baru akan mulai beroperasi pada Maret 2022. Sama seperti di China, pabrik Tesla di Jerman juga fokus pada pembangunan Model Y dengan kapasitas produksi hingga 500 ribu per tahun.
Jerman sendiri cukup beruntung bisa mendirikan pabrik Tesla di negaranya. Pasalnya, Jerman bersaing dengan 8 negara Eropa lainnya yang juga berminat membangun pabrik Tesla di negaranya, seperti Prancis, Belanda, Republik Ceko, Portugal, Spanyol, Finlandia, Lituania, dan Estonia. Kompetisi ini dimulai pada tahun 2015.
Terakhir, CEO Tesla Inc. Elon Musk memilih Jerman sebagai lokasi Gigafactory keduanya di luar Amerika Serikat. Pabrik Tesla di Jerman memproduksi baterai, paket baterai, dan powertrain untuk mobil listrik Tesla. Pabrik itu juga merakit Tesla Model Y.
Tonton Video “Lutut Intensif Membujuk Tesla ke RI: Mau Lari Kemana?”
[Gambas:Video 20detik]
(lua/rgr)