Jakarta –
Platform dari penggemar K-pop KPOP4PLANET dengan penggemar BTS di Indonesia (TENTARA) menulis surat terbuka kepada Hyundai untuk menarik diri dari perjanjian baru-baru ini dengan Adaro yang berencana membangun pembangkit listrik tenaga batu bara (PLTU) 1,1 giga watt (GW) di Kalimantan Utara. Pasalnya, proyek ini dinilai berdampak pada lingkungan.
Hyundai berencana menggunakan aluminium dari smelter Adaro untuk produksi mobilnya di mana mereka mengklaim smelter tersebut ‘hijau’ karena akan ditenagai oleh tenaga air dari sungai Kayan. Namun, dari perencanaan dan jadwal proyek, PLTA baru tersedia pada 2029. Sedangkan pada tahap pertama, peleburan Adaro akan bergantung pada batu bara.
Surat terbuka dan petisi yang didorong oleh penggemar K-pop adalah bagian dari kampanye ‘Hyundai, Drop Coal’ KPOP4PLANET (terinspirasi oleh hit ‘Mic Drop’ BTS) yang meminta perusahaan untuk menarik diri dari perjanjian dan mengungkapkan sumber energi produksinya.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Dimotori oleh para penggemar K-pop di Indonesia, khususnya ARMY yang mengakui supergrup idola K-pop mereka telah menjadi brand ambassador untuk mobil listrik Hyundai Ioniq EV.
“Hyundai adalah salah satu merek yang kami pikirkan ketika mendengar ungkapan ‘kendaraan ramah lingkungan’, apalagi setelah idola kami menjadi perwakilan dan aktif membicarakan merek tersebut,” kata aktivis KPOP4PLANET yang mengkoordinir kampanye di Indonesia, Nurul Sarifah. dalam keterangannya, Selasa (28/3/2023).
“Itulah mengapa kami mendorong Hyundai untuk mematuhi prinsip mereka dan menarik diri dari proyek yang tidak hanya berbahaya bagi lingkungan tetapi juga berbahaya bagi masyarakat lokal,” tambahnya.
Kendaraan Hyundai populer di kalangan ARMY karena idola mereka adalah brand ambassador mobil listrik Ioniq. Sebagai bagian dari kampanye ini, ARMY Indonesia menyatakan keprihatinan mereka terhadap berita yang tersebar dengan menandatangani surat terbuka yang akan dikirimkan KPOP4PLANET kepada Executive Chairman Hyundai.
Melalui kampanye ini, mereka mendorong perusahaan untuk mundur dari proyek yang dapat merusak lingkungan.
“Kita sudah melihat dan merasakan dampak dari bencana iklim. Mulai dari banjir, polusi udara, kekeringan, dan lainnya. Kita tidak ingin PLTU baru menambah panjang rangkaian bencana ini,” ujar Sharon, penyelenggara BTS ARMY. Pusat Bantuan Indonesia.
“Kami ingin hidup di bumi yang sehat, dan seperti yang dikatakan idola kami, kami ingin menjadi generasi yang disambut baik,” tambahnya.
(acd/gbr)