Jakarta –
Negara-negara ASEAN telah menyepakati soal pengembangan ekosistem kendaraan listrik. ASEAN sepakat untuk memperbanyak stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU).
Dalam pertemuan para pemimpin transportasi se-ASEAN di Laos, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan ASEAN menyepakati komitmen ASEAN untuk memprioritaskan pembangunan transportasi yang berkelanjutan guna mengatasi permasalahan lingkungan seperti, perubahan iklim dan pemanasan global.
“Kami banyak membicarakan tentang transisi energi, ekosistem kendaraan listrik, digitalisasi, dan keberlanjutan. Topik-topik yang aktual yang menjadi dasar pemikiran dari kegiatan membangun konektivitas,” ujar Budi Karya dikutip dari keterangan tertulisnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Budi menyampaikan terima kasih atas dukungan dari semua negara anggota ASEAN. Sebab, ASEAN telah sepakat untuk meningkatkan ekosistem Kendaraan Listrik (EV), seperti Stasiun Pengisian Daya untuk kendaraan listrik di ASEAN.”Transportasi berkelanjutan merupakan salah satu Priority Economic Deliverables (PED) dari sektor transportasi dalam Kemitraan Indonesia di ASEAN 2023,” ucapnya.
Budi menjelaskan, Indonesia secara konsisten terus aktif mengikuti pertemuan tingkat ASEAN untuk menyuarakan dan menginisiasi berbagai program, termasuk di sektor transportasi. “Insyaallah program-program yang sudah diinisiasi dapat bermanfaat untuk memajukan kawasan ASEAN,” katanya.
Pertemuan tersebut juga menyepakati beberapa kebijakan dalam sektor transportasi baik udara, darat, laut maupun perkeretaapian. Di antaranya yaitu, pembahasan dan pengesahan ASEAN Air Navigation Service Masterplan 3rd Edition, ASEAN sustainable aviation action plan, pedoman mengenai smart port dan memperkuat rekomendasi untuk mempersiapkan jika terjadi krisis terkait pengoperasian terminal pelabuhan, dan pertukaran awak kapal serta repatriasi di masa depan.
Simak Video “China Komitmen Beli Produk Agrikultur ASEAN Senilai USD 150 Miliar”
[Gambas:Video 20detik]
(rgr/lth)