liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
Seram, Asteroid Bisa 'Sembunyi' dan Mendadak Hujam Bumi

Jakarta

planet Bumi berpotensi terpengaruh asteroid dalam 23 tahun lagi. Kemungkinannya sangat kecil namun bukan tidak mungkin NASA menanggapinya dengan serius.

dikutip detikINET dari As.com pada Rabu (15/03/2023), NASA saat ini sedang memantau asteroid bernama ‘2023 DW’ yang kemungkinan akan menabrak Bumi dalam waktu 23 tahun. Tabrakan berpotensi terjadi pada 14 Februari 2046.

Badan Antariksa Eropa memperkirakan kemungkinan menabrak Bumi adalah 1 dalam 625, sedangkan Jet Propulsion Laboratory (JPL) memperkirakan kemungkinan dampak adalah 1 dalam 560. Sebagai perbandingan, peluang kita untuk disambar petir adalah 1 dalam 15.000.

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

Sementara itu, NASA memberikan nilai 1 dari 10 pada Skala Dampak Bahaya Torino. Skala ini dimaksudkan untuk mengukur probabilitas suatu benda menabrak Bumi. Skala 1 berarti objek tersebut sangat tidak mungkin menabrak bumi, meskipun bukan tidak mungkin.

“Objek ini tidak terlalu mengkhawatirkan,” kata Davide Farnocchia, insinyur navigasi dari JPL NASA. Namun para ahli NASA masih memperingatkan kemungkinan perubahan potensi ancaman dari waktu ke waktu.

Menurut sistem pengawasan NASA, asteroid tersebut memiliki diameter 50 meter, sebanding dengan ketinggian Arc de Triomphe di Paris, Prancis. Dia sekarang bepergian dengan kecepatan sekitar 25 kilometer per detik.

Lalu, apa yang bisa dilakukan jika asteroid itu menuju Bumi? Teknologi DART adalah solusinya. Pada 26 September 2022, sebuah pesawat ruang angkasa NASA bertabrakan dengan asteroid Dimorphos. Tujuannya adalah mengubah orbitnya agar puing-puing tidak menabrak Bumi di masa depan.

Tes berhasil dan asteroid meninggalkan orbitnya. “Itulah alasan melakukan misi,” kata Farnocchia tentang DART. “Misi itu sukses luar biasa,” tambahnya.

*Artikel ini ditulis oleh Mahendra Lavidavayastama, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom

Tonton Video “‘Asteroid Natal’ Lebih Dekat ke Bumi, Apa Itu?”
[Gambas:Video 20detik]

(fyk/fyk)