Jakarta –
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki akan mempercepat pembangunan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum untuk Nelayan (SPBUN). Pasalnya, masih banyak nelayan yang membeli solar dengan harga tinggi.
Kehadiran SPBUN menjadi solusi bagi nelayan yang memiliki kapal berukuran 10 GT ke bawah untuk mendapatkan harga solar sesuai harga resmi Rp 6.800/liter. Dalam pelaksanaannya, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah bekerja sama dengan Kementerian BUMN, PT Pertamina (Persero) dan BRI dalam penyampaian Program Solar SPBUN untuk Koperasi (Solusi).
“Data nelayan kecil menghabiskan 60% biaya produksi untuk membeli solar dan nelayan membelinya dengan harga mahal Rp 11.000-12.000 sehingga pengeluaran nelayan tinggi dan kesejahteraan mereka tergerus,” kata Teten dalam keterangan tertulis. , dikutip Minggu (11/6/2023).
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Teten mengatakan, dari 11.000 desa nelayan, hanya ada 388 SPBU bersubsidi. Akibatnya, kebanyakan nelayan membeli solar dengan harga di atas harga pasar.
Saat ini hanya ada 7 SPBUN yang akan dikendarai, namun Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meminta untuk membangun 250 SPBUN. Dengan nilai konstruksi Rp 250 juta untuk satu SPBUN, diharapkan target pembangunan 250 SPBUN dapat segera tercapai.
“Melalui SPBUN, nelayan dapat membeli solar bersubsidi melalui aplikasi MyPertamina. Dengan begitu nelayan mendapatkan jatah solar di SPBUN karena sudah tercatat nama, alamat, sesuai volume. laut,” kata Teten.
(bantuan/rd)