Jakarta –
Baterai tentunya merupakan komponen penting pada kendaraan listrik. Namun, terlepas dari peran baterai yang penting, ada pertimbangan besar terkait pemborosan baterai bekas.
Hal ini menjadi tantangan besar bagi berbagai pihak, khususnya produsen otomotif karena jika limbah aki bekas dari kendaraan listrik dibiarkan terus menerus dikhawatirkan dapat merusak lingkungan.
Namun, menurut pakar otomotif Institut Teknologi Bandung (ITB), Yannes Martinus Pasaribu, baterai dari mobil listrik jenis Lithium-Ion kemudian dapat didaur ulang menjadi baterai yang layak pakai kembali.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
“Dari penelitian yang dilakukan tim di Universiti Sebelas Maret (UNS) terhadap baterai mobil listrik, 95 persen turunan baterai Lithium-Ion dapat didaur ulang,” jelas Yannes saat dihubungi detikOto, Selasa (28/03/2023). .
Setelah didaur ulang kembali, Yannes mengatakan bahwa daur ulang aki bekas ini kemudian dapat membuka pasar baru perdagangan aki kendaraan listrik bekas, dengan syarat aki bekas tersebut harus tersedia terlebih dahulu dalam jumlah banyak.
BMW dengan baterai solid Foto: dok. CarandDriver
Artinya, baterai bekas bisa menjadi bisnis baru yang sangat besar, kata Yannes. “Namun harus ada skala aki bekas dalam jumlah banyak untuk didaur ulang,” lanjutnya.
Namun berdasarkan pantauannya, saat ini belum ada pasar untuk bisnis aki bekas ini, sehingga saat ini aki bekas dari kendaraan listrik tidak memiliki nilai jual.
“Pasar aki bekas belum ada. Kalau aki sudah kadaluarsa ya sampai sekarang belum ada harga pasarnya, jadi belum ada harga karena pasar aki bekas belum terbentuk,” jelas Yannes.
Nampaknya dengan adanya potensi penjualan baterai daur ulang untuk kendaraan listrik, hal ini bisa menjadi solusi atas pertanyaan harga baterai baru yang sangat mahal.
Tonton video “Mengisi Daya Mobil Listrik 30 Menit di Rest Area, Berapa Persen?”
[Gambas:Video 20detik]
(bulan/bulan)