liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
Bayar Tol Tanpa Setop Diklaim Bukan Cuma Urai Macet, Tarif Bisa Lebih Adil


Jakarta

Ditjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Hedy Rahadian mengatakan, manfaat sistem pembayaran tol tanpa kontak dan nonstop atau Multi Lane Free Flow (MLFF) tidak hanya untuk mengurai kemacetan lalu lintas. Isu tarif tol integrasi yang tidak adil disinyalir bisa diselesaikan melalui teknologi MLFF.

Hedy mengatakan, penerapan sistem MLFF akan membuat tarif tol lebih adil. Sebab, di Indonesia beberapa jalan tol sudah menerapkan tarif terintegrasi sehingga jarak jauh dan dekat akan membayar tarif yang sama.

“Penerapan teknologi ini membawa banyak manfaat, selain menghilangkan waktu tunggu atau hambatan pintu di jalan tol, juga memungkinkan kita menerapkan fair pricing, sehingga biaya jarak jauh tetap sama,” ujar Hedy saat virtual diskusi baru-baru ini.

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

Ambil contoh sistem transaksi di Tol JORR, dimana pengguna hanya membayar satu kali di pintu masuk tol. Sebelumnya, dengan sistem transaksi tertutup, pengguna harus melakukan 2 hingga 3 transaksi untuk melintasi 76 km yang terdiri dari 4 ruas tol dan dikelola oleh BUJT (badan usaha tol) yang berbeda.

Kebijakan ini membuat pengguna jarak pendek di bawah 17,6 km membayar lebih. Sementara itu, pengguna jarak jauh akan diuntungkan karena membayar lebih sedikit.

“Dengan adanya free flow multiple lanes, kita bisa melakukan fair pricing, sebenarnya masyarakat membayar sesuai dengan panjang tol yang mereka gunakan, persis seperti itu,” jelasnya.

Sistem MLFF menggunakan teknologi Global Navigation Satellite System (GNSS) yang dapat mendeteksi pergerakan kendaraan saat melewati jalan tol. Sistem ini juga mengubah pembayaran non tunai menggunakan e-Toll menjadi non tunai non tunai, non stop menggunakan aplikasi CANTAS yang dapat diunduh di berbagai jenis smartphone.

“Masalah kita bagaimana pengoperasian jalan tol ini bisa lebih efisien dan efektif. Salah satu kendalanya adalah kendala di gerbang tol,” ujarnya.

Dengan diberlakukannya sistem MLFF, pembayaran tol tidak perlu lagi dihentikan dan kendaraan tetap dapat berjalan seperti biasa sehingga menghilangkan antrian di gerbang tol serta mempersingkat waktu tempuh dan efisiensi. Intinya bayar tol tanpa kartu bisa lebih cepat.

“Selain itu, kita akan lebih mudah menggunakan tarif untuk keperluan pengaturan lalu lintas atau distribusi lalu lintas. Mungkin ke depan, karena waktu penggunaan tol ini berbeda maka tarifnya tidak berimbang. Karena tarif tol baru ini selalu lebih tinggi dari tarif tol lama,” jelas Hedy.

Simak video “Kepala BPJT: 2024 Tak Ada Lagi Gerbang Tol di Indonesia!”
[Gambas:Video 20detik]
(riar/rgr)