liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
Bikin Pelan Lawan, Mental Ambyar


Jakarta

Petualangan Valentino Rossi di arena balap MotoGP telah berakhir. Yang tersisa kini hanyalah kenangan akan aksinya, Dani Pedrosa masih ingat betul bagaimana Rossi mengalahkan lawannya di lintasan.

Dani Pedrosa yang pensiun lebih dulu dari Rossi tak pernah terlibat langsung dalam persaingan sengit itu. Namun ia kerap melakukan pertarungan sengit dengan Rossi.

Menghancurkan mental lawan, demikian Pedrosa menyebut strategi Rossi. Ia mengatakan, aksi tersebut membuat pengendara tidak nyaman namun malah menghibur penonton. Cara Rossi membalap disebut tak hanya ingin berada di barisan depan, tapi juga membuat mental lawannya ambruk!

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

“Strategi yang digunakan Rossi bukanlah menjadi yang tercepat, misalnya tentang mentalitas saya sendiri. Dia seperti ‘Saya sebenarnya bisa cepat, dan jika saya bisa membuatnya lambat, saya akan membuatnya lambat.'” dikutip Pedrosa. ujar GPone, Selasa (13/12/2022).

“Dia harus terus menghentikan Anda sampai Anda merasa tidak nyaman dan melakukan kesalahan. Dia melakukannya dengan Stoner dan sangat sering dengan saya. Butuh waktu lama untuk mengubah strategi saya,” tambah Pedrosa.

Selain Pedrosa, mantan rivalnya Jorge Lorenzo juga menyebut Rossi punya cara unik menghadapi lawan-lawannya. Dia bisa melakukan itu karena dia adalah orang yang spesial.

Lorenzo juga ingat betul bagaimana Rossi bertarung di MotoGP Catalunya 2009. Keduanya bersaing sengit, padahal sama-sama pebalap Yamaha.

Akhirnya Rossi menyalip Lorenzo di tikungan terakhir di Sirkuit Catalunya, untuk menang. Perbedaan waktu antara Rossi dan Lorenzo saat mencapai garis finis hanya 0,095 detik, yang bisa menjadi cerminan betapa ketatnya pertarungan tersebut.

“Dia (Rossi) bersiap untuk mengerem terlambat. Dia memperbaiki garpunya, mulai mengerem dengan gas terbuka, dan melakukannya sedikit lebih lambat dari yang lain. Misalnya di Montmelo 2009, tidak mungkin menyalipnya saat mengerem, karena dia mengerem 15 meter di depan setelah yang lain,” kata Lorenzo.

Sehebat apapun Rossi dulu, dia tidak bisa melawan usia. Juara dunia 9 kali itu akhirnya gantung helm di penghujung MotoGP 2021.

Simak Video “Siap-Siap Hemat! Ini Bocoran Jadwal MotoGP Mandalika 2023”
[Gambas:Video 20detik]
(riar/lth)