Jakarta –
Perkembangan yang cepat AI atau kecerdasan buatan khawatir membuat pria tertinggal dan banyak pekerjaan terancam. Namun, menurut pendiri raksasa teknologi India, Infosys, AI seperti ChatGPT belum bisa menandingi pikiran manusia.
Narayana Murthy, kini berusia 78 tahun, adalah salah satu orang terkaya di dunia berkat kesuksesan Infosys yang bergerak di bidang teknologi informasi, konsultasi bisnis, dan sektor lainnya. Putrinya, Akshata Murthy, adalah istri Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak.
“ChatGPT adalah tambahan yang bagus untuk generasi pengetahuan, untuk mengerjakan tugas tertentu, misalnya menulis esai,” ujar Murthy dalam wawancara dengan CNBC yang dikutip detikINET.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
“Tapi ingat, Anda dan saya memiliki akses ke ChatGPT yang sama,” katanya. Oleh karena itu, akal manusia akan membedakan hasil, dengan pengalaman dan pengetahuan masing-masing.
“Jika ada persaingan antara Anda dan saya, Anda akan menggunakan keluaran ChatGPT sebagai basis Anda, dan kemudian Anda akan menambahkan diferensiasi Anda sendiri, kecerdasan Anda sendiri,” lanjut Murthy.
“Orang malas akan mendapat (grade) C. Hanya orang pintar yang akan mendapat A. Jadi saya tidak terlalu khawatir dengan ChatGPT,” tambah pria berusia 78 tahun itu.
Murthy mengatakan dia akan menggunakan ChatGPT sebagai semacam asisten dalam menghasilkan pekerjaan dan hasil yang lebih berkualitas, tetapi bukan sebagai pengganti orang.
“Akhirnya, saya sangat percaya pada teori bahwa pikiran manusia adalah imajinasi yang paling kuat. Tidak ada yang bisa mengalahkan pikiran manusia,” ujarnya.
Tonton Video “Peringatan Joe Biden tentang Keamanan AI”.
[Gambas:Video 20detik]
(fyk/fyk)