Jakarta –
BRIN telah mengirim tim untuk memeriksa Nikuba. Meski begitu, BRIN tetap ingin menguji ilmu Nikuba agar bisa disempurnakan bersama.
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) telah mengetahui keberadaan alat konversi bahan bakar Misel Aryanto Nikuba sejak tahun lalu. Kepala BRIN Laksana Tri Handoko juga mengatakan telah mengirimkan tim untuk mengecek sendiri teknologi yang ditawarkan Nikuba.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Tri Handoko menjelaskan, berdasarkan hasil evaluasi, Nikuba perlu kajian lebih lanjut. Studi lebih lanjut diperlukan untuk menguji sains Nikuba. BRIN juga membuka pintu kerjasama untuk bersama-sama meningkatkan Nikuba.
“Itu salah satu yang kami ajak agar bisa dibuktikan secara ilmiah. Itu dulu yang nomor satu, jadi kalau ada perbaikan, kita sempurnakan bersama karena Nikuba dasarnya hidrogen, bahan bakarnya berbahan dasar hidrogen. Memang ada banyak penemuan dan lain sebagainya,” ujarnya. Tri Handoko.
Selain itu, Tri Handoko juga mengajak Aryanto Misel untuk dapat menggunakan fasilitas yang ada di BRIN. Tidak hanya Aryanto, siapapun yang ingin melakukan penelitian bisa menggunakan fasilitas yang ada di BRIN.
“Prinsipnya, setelah memiliki BRIN, kami akan memberikan semua fasilitas untuk seluruh komunitas riset di negeri ini, baik di kampus, termasuk komunitas atau individu seperti yang mengembangkan Nikuba,” lanjutnya.
Sebelumnya, keberadaan Nikuba memang menuai baik dan buruk. Beberapa ahli berpendapat bahwa Nikuba bukanlah teknologi baru. Selain itu, Nikuba memang tidak bisa menggantikan BBM untuk bahan bakar kendaraan. Meski bisa menggunakan air, bahan bakar tetap dibutuhkan agar kendaraan bisa berjalan.
“Itu (teknologi) sudah sangat tua. Lihat saja (situs jual beli) Tokopedia, tulis ‘Joko Energy’, alatnya keluar semua. Sudah banyak yang mengembangkannya. Termasuk (tutorial) di Youtube, sudah banyak. juga,” ujar Pakar Konversi Energi dari Fakultas Teknik dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung (ITB), Tri Yuswidjajanto Zaenuri.
Dijelaskan Yus, untuk bisa menggunakan air sebagai pengganti bahan bakar, tidak hanya membutuhkan aki saja, tetapi juga tetap membutuhkan bensin. Jika Anda hanya menggunakan air untuk proses ini, itu tidak akan cukup.
“Lama kelamaan baterai bisa habis karena balance energinya tidak cukup. Lebih besar diproduksi daripada berguna. Jadi tidak hanya butuh baterai, tapi juga tetap butuh bensin,” terangnya.
Di sisi lain, Nikuba baru-baru ini tampil di Italia. Kabarnya, perusahaan pemasok energi untuk Ferrari dan Lamborghini tertarik dengan Nikuba. Nikuba dan perusahaan penyedia sumber energi juga telah menandatangani perjanjian kerja sama.
Simak Video “Peneliti BRIN ‘Halalisasikan Darah Warga Muhammadiyah’ Minta Maaf”
[Gambas:Video 20detik]
(kering/makan)