Jakarta –
Selama beberapa minggu terakhir, balon-balon besar terlihat mengelilingi Belahan Bumi Selatan di bagian atas atmosfer. Orang-orang yang melihatnya khawatir balon aneh itu adalah mata-mata.
Gelembung besar yang mengambang sebenarnya adalah teleskop terbaru NASA, Super Pressure Balloon Imaging Telescope (SuperBIT). Alih-alih memata-matai orang di bawah, teleskop mengintip ke kosmos di atas untuk mencari materi gelap.
Balon raksasa, yang lebih lebar dari lapangan sepak bola biasa, diluncurkan pada 16 April dari Wānaka, Selandia Baru, dan sejak itu telah menyelesaikan lebih dari dua putaran penuh mengelilingi Belahan Bumi Selatan. Ini adalah penerbangan hijau berkelanjutan terpanjang dan diklaim untuk teleskop karena dibawa oleh balon.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Pada tanggal 6 Mei, fotografer Erwin Enrique Sandoval menangkap gambar tajam SuperBIT sekitar 40 km di atas Coyhaique di Chile selatan. “Kami bisa melihatnya tinggi di langit malam. Balonnya besar,” kata Sandoval seperti dikutip dari Spaceweather.
Tujuan utama SuperBIT adalah untuk menemukan bukti materi gelap dengan mengambil gambar detail galaksi untuk mencari tanda pelensaan gravitasi, sebuah fenomena ketika cahaya dari galaksi yang jauh diperbesar saat bergerak melalui ruang angkasa, saat cahaya dibelokkan secara gravitasi ke objek yang lebih dekat. galaksi yang bisa memberikan petunjuk…tentang identitas sebenarnya dari materi yang sudah tidak banyak terlihat lagi.
Sebuah studi baru, yang diterbitkan 20 April di jurnal Nature Astronomy, mengungkapkan bahwa cahaya dari ‘cincin Einstein’ yang melengkung aneh dapat menjelaskan identitas sebenarnya dari materi gelap.
Pada ketinggiannya yang tinggi, SuperBIT berada di atas 99,2% atmosfer bumi, yang berarti hanya ada sedikit atau tidak ada udara yang menghalangi pandangannya ke bintang-bintang. Pada ketinggian tersebut, teleskop juga dapat menangkap gambar pada siang atau malam hari.
Para astronom percaya bahwa data yang dikumpulkan oleh SuperBIT memiliki kualitas yang sebanding dengan Teleskop Luar Angkasa Hubble. Teleskop yang dibawa oleh balon diketahui telah menangkap beberapa bidikan menakjubkan dari galaksi jauh.
Tapi astronomi bukan satu-satunya kegunaan balon raksasa seperti ini. Pada Juni 2020, perusahaan wisata luar angkasa Space Perspective merilis rencana untuk membawa publik ke tepi luar angkasa menggunakan balon serupa. Pengamat bermata tajam dan penggemar astronomi mungkin memiliki lebih banyak kesempatan untuk melihat sekilas balon tersebut.
“Mudah-mudahan, kami akan menyelesaikan lebih banyak revolusi belahan bumi dalam beberapa minggu ke depan,” kata Debbie Fairbrother, kepala Kantor Program Balon Ilmiah NASA.
Tonton video “Balon mata-mata China seukuran gedung 15 lantai”
[Gambas:Video 20detik]
(rns/afr)