Jakarta –
Kisruh ketika new graduate atau fresh graduate minta gaji Rp 15 juta. Apakah ini mitos atau benar?
M Aqil Fikri mengatakan, ketika baru lulus beberapa tahun lalu, ia bisa mendapatkan gaji dua digit saat pertama kali bekerja.
Menurutnya, hal tersebut bukan mitos dan bisa didapatkan oleh lulusan baru. Tentu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat mencari pekerjaan dengan gaji yang bagus.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Aqil menjelaskan, gaji akan selalu berbanding lurus dengan beban kerja dan tanggung jawab. Sehingga tidak ada perusahaan yang memberikan gaji besar dengan beban kerja yang tidak proporsional.
Kita juga harus melihat tujuan akhir, apakah gaji yang besar sebanding dengan tujuan kita dalam bekerja dan segala konsekuensinya.
“Menurut pengalaman saya, fresh graduate selalu bisa mendapatkan ‘gaji yang bagus’ di tempat dan peran yang tepat. Keinginan untuk belajar, skill yang baik dan riset yang tepat akan menentukan gaji awal fresh graduate, apapun latar belakangnya.” dia menambahkan.
Sebelumnya, Pakar Bisnis Rhenald Kasali mengatakan lulusan baru berhak mendapat gaji besar hingga Rp 15 juta. Itu semua tergantung dari tingkat kesulitan dan minimnya lulusan dari jurusan yang dipilih.
“Tidak masalah Rp 15 juta, Rp 20 juta boleh, tapi tidak sama. Misalnya lulusan Aktuaria, rajin belajar, matematika, tidak banyak yang mau sekolah di sana dan tidak ada lulusannya banyak. Kalau dia punya keahlian disana selama kuliah dia magang, tahu seluk beluk asuransi, ya perusahaannya mau bayar banyak,” ujarnya. detikcom.
“Kemudian Data Scientist tidak banyak. Mungkin orang yang membuat algoritma tertentu dengan skill tertentu, jadi bisa (dibayar Rp 15 juta),” imbuhnya.
Meski begitu, kata Rhenald, sebagian besar gaji besar tidak hanya berasal dari gaji, melainkan dari jumlah take-home pay. “Biasanya perusahaan membuat gaji yang tidak begitu besar, tapi ada uang transportasi, uang makan, prestasi dan sebagainya dan ada variabel biasanya sehingga jumlahnya bisa Rp 15 juta,” imbuhnya.
(kil/ed)