Jakarta –
Mantan bos Nissan Carlos Ghosn berusaha membersihkan namanya dari tuduhan penyalahgunaan keuangan saat memimpin perusahaan Jepang tersebut. Kini Ghosn dikabarkan menyerang Nissan dengan klaim US$ 1 miliar atau sekitar Rp 15 triliun.
Dikutip CNN, Ghosn mengajukan gugatan di Pengadilan Kasasi di Lebanon yang menuduh Nissan, dua perusahaan lain, dan 12 orang melakukan fitnah, pencemaran nama baik, dan pemalsuan bukti. Menurut salinan gugatan yang dilihat Reuters, laporan itu dibuat oleh tim hukum Ghosn pada Mei 2023.
“Tuduhan itu serius dan sensitif [yang ditujukan kepada Ghosn] akan melekat di benak orang selama bertahun-tahun,” kata tim hukum Ghos dalam gugatan tersebut.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
“[Dia] akan menanggung akibatnya seumur hidupnya, karena akibatnya terus menerus dan bertahan lama, bahkan dengan kecurigaan belaka.”
Mantan bos Nissan itu kemudian menggugat pembuat mobil itu lebih dari $1 miliar dalam gugatan yang diajukan ke jaksa Lebanon. Ghosn mengatakan dia akan berjuang “sampai akhir” dalam gugatan itu.
“Kami memiliki pertempuran panjang di depan kami. Kami akan berjuang sampai akhir,” kata Ghosn kepada Reuters di Lebanon.
“Ini adalah perusahaan besar dan mereka memiliki aset di mana-mana dan Anda bisa mengejar aset mereka di mana saja, jadi ini bukan lelucon,” katanya.
“Saya berharap mereka akan memberikan sebagian dari uang ini dan saya berharap mereka akan berbicara dengan pemegang saham mereka tentang apa yang terjadi dan mengapa ini terjadi,” katanya.
Seorang juru bicara Nissan tidak mengomentari masalah tersebut. Jaksa telah menjadwalkan sesi pengadilan pada 18 September untuk memulai persidangan.
Carlos Ghosn sebelumnya menjabat sebagai CEO Nissan. Dia kemudian ditempatkan di bawah tahanan rumah pada November 2018 atas tuduhan pelaporan gaji yang tidak tepat dan penyalahgunaan dana perusahaan.
Ghosn mengklaim bahwa tuduhan terhadapnya adalah bagian dari rencana bos Nissan untuk menghentikan merger yang dipimpin Ghosn dengan Renault.
Pada Desember 2019, Ghosn melarikan diri dari Jepang dengan bersembunyi di kotak alat musik. Dia menghabiskan 30 menit di dalam kotak sehingga dia bisa naik jet pribadi dan terbang ke Lebanon.
Carlos Ghosn saat ini berada di Beirut, Lebanon. Ia bebas tinggal di sana, karena Lebanon merupakan negara yang tidak memiliki perjanjian ekstradisi dengan Jepang.
Simak video “Review Nissan Kick e-Power: Mobil Hybrid yang Gesit dan Irit!”
[Gambas:Video 20detik]
(riar/lth)