Jakarta –
Pemerintah Tiongkok memutuskan untuk mengunci atau mengunci kota Zhengzhou. Ini dilakukan sebagai ekor pekerja pabrik iPhone di kota mengadakan demonstrasi hingga kerusuhan.
Kerusuhan terjadi karena pekerja pabrik iPhone melakukan protes, mereka tetap dipaksa bekerja di tengah tingginya kasus COVID-19 di pabrik tersebut. Perlu dipahami bahwa para pekerja bahkan tidak bekerja sesuai dengan protokol kesehatan yang semestinya.
Penutupan tersebut dilakukan dengan berbagai syarat bagi warga kota Zhenghzhou yang ingin meninggalkan kota tersebut. Syaratnya, untuk keluar kota harus menjalani tes COVID-19. Selain itu, perlu juga mendapatkan izin dari pihak berwenang
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
“Dan disarankan untuk tidak keluar rumah kecuali diperlukan,” kata pemerintah kota, dikutip dari CNA, Kamis (24/11/2022).
Penutupan akan berlangsung lima hari dari tengah malam Jumat ini. Dengan begitu, kebijakan tersebut akan mengunci sekitar 6 juta penduduk kota.
Surat teguran pemerintah yang dikeluarkan pada Rabu malam (23/11) juga mewajibkan warga di delapan kecamatan menjalani tes asam nukleat setiap hari selama lima hari tersebut.
Sebagai informasi, pabrik iPhone yang berada di Zhenghzhou dimiliki oleh raksasa teknologi Taiwan, Foxconn. Bekerja dari pabrik diketahui berada di bawah pembatasan COVID-19 selama lebih dari sebulan di tengah peningkatan kasus COVID-19.
Pemerintah Zhengzhou pada Rabu mengatakan wabah di kota itu masih parah. Kasus di Zhengzhou pada Kamis mencatat 675 kasus baru. Sementara itu, jumlah kasus harian COVID-19 di China mencapai rekor tertinggi pada Kamis, yakni 31.454.
(di sana)