Jakarta –
Pemerintah menegaskan bantuan pembelian kendaraan listrik hanya menyasar kendaraan listrik baterai (BEV). Sedangkan mobil hybrid dan plug-in hybrid tidak mendapat skema bantuan pemerintah.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang menjelaskan, relaksasi terbaru untuk mobil listrik menggoda produsen untuk berinvestasi.
“Jadi kenapa sekarang kami memberikan bantuan pemerintah untuk mempercepat pengembangan ekosistem EV di Indonesia, kami melihat ada beberapa negara yang benchmarking sebagai kompetitor, misalnya semua negara memberikan insentif yang cukup sehingga harus ada kebijakan atau regulasinya. yang bisa bersaing dengan mereka,” kata Agus di Gaikindo Jakarta Auto Week, JCC Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (10/3/2023).
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
“Kami berharap perkembangan ekosistem EV yang pesat akan menarik investasi. Investasi kami sudah banyak berbicara dengan beberapa pihak. Mereka menunggu regulasi apa yang menurut mereka lebih kompetitif daripada masuk ke negara lain,” lanjut Agus.
Saat ini mobil hybrid paling banyak dijual oleh pabrikan Jepang. Toyota melalui Corolla Cross, Camry, C-HR, Altis dan Innova Zenix terbaru diproduksi secara lokal. Sedangkan Suzuki Ertiga merupakan satu-satunya mobil hybrid di segmen low MPV. Honda juga berencana memperkenalkan mobil hybrid tahun ini di Indonesia.
Agus mengatakan insentif terbaru ini akan menarik minat produsen untuk berinvestasi. Apalagi Indonesia memiliki ekosistem baterai yang dibutuhkan mobil listrik.
Kijang Innova Zenix Road Trip Menjelajah Sumatera Foto: Rifkianto Nugroho/detikcom
“Hibrida ini bukan ekosistem, kita punya ekosistem baterai, nikel. Nah itu yang mau kita tolak,” imbuhnya.
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan penjualan mobil listrik masih kecil dibandingkan total penjualan mobil di Indonesia. Ia menargetkan bisa menjual ratusan ribu unit.
Airlangga mengungkapkan penjualan otomotif tanah air akan mencapai 1.048.040 unit pada 2022. Namun penjualan mobil listrik baru sebanyak 10.180 unit.
“Hanya 10.000 dari 1 juta mobil listrik, ini tantangannya bagaimana kita menargetkan jumlah ratusan ribu mobil listrik yang akan tercapai,” kata Airlangga di JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (10/3/2023). ). ).
Target ini sejalan dengan langkah pemerintah memberikan bantuan pembelian kendaraan listrik yang akan mulai berlaku pada 20 Maret 2023. Namun, dia belum merinci teknis subsidi mobil listrik yang diketahui hanya menyasar dua merek, yaitu Wuling dan Hyundai.
“Ini merupakan langkah awal untuk meningkatkan keterjangkauan dan daya beli masyarakat terhadap kendaraan listrik yang lebih luas, serta mendorong perkembangan industri otomotif energi baru,” lanjutnya.
Simak Video “Golkar Bagikan 37 Mobil Listrik ke 37 DPD: Panaskan Mesin Politik”
[Gambas:Video 20detik]
(riar/lth)