Jakarta –
Seiring berkembangnya era digital, semakin banyak perusahaan yang melakukannya transformasi digital. Namun, ada lima tren yang harus menjadi perhatian agar proses digitalisasi berjalan lancar.
Digitalisasi Sumber Daya Manusia (SDM) dapat membantu perusahaan merekrut, melatih, dan mempertahankan karyawan secara lebih akurat dan efektif.
Perusahaan Software as a Service (SaaS) untuk manajemen manusia dan keuangan, Mekari, membeberkan lima Tren digitalisasi SDM mendatang, yaitu sebagai berikut:
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
1. Analisis Data
HR menyimpan banyak data, mulai dari profil setiap karyawan hingga catatan kehadiran harian. Dengan data analitik, data ini dapat diolah oleh HR untuk memberikan perusahaan insight atau wawasan yang mendalam tentang SDM-nya.
Misalnya, analitik data dapat mengungkapkan faktor-faktor yang menyebabkan perputaran tinggi di suatu departemen, sehingga HR dapat merancang solusi khusus untuk bekerja menuju kepuasan karyawan di departemen tersebut.
Terkait data, teknologi juga memudahkan HR untuk mengecek situasi ketenagakerjaan terkini dengan meringkas data di dashboard, sehingga mudah dibaca.
2. Perencanaan Tenaga Kerja
Perencanaan sumber daya manusia yang akurat semakin penting di tengah inflasi karena perusahaan harus secara hati-hati menyeimbangkan kebutuhan sumber daya manusia dengan anggaran yang tersedia.
Teknologi membantu perencanaan tenaga kerja dengan mempermudah SDM untuk merekrut kandidat yang paling cocok untuk suatu posisi. Misalnya, dengan teknologi, HR dapat menganalisis ratusan CV untuk menemukan kandidat yang paling cocok.
Teknologi juga dapat digunakan untuk succession planning, atau employee turnover planning, dimana HR dapat membangun database yang berisi talent potensial yang dapat disiapkan sebagai kandidat untuk mengambil alih posisi karyawan yang pindah departemen atau mengundurkan diri.
3. Alokasi Tunjangan Bagi Karyawan
Fenomena absensi diam-diam mengingatkan perusahaan bahwa budaya kerja berdampak besar pada loyalitas dan produktivitas karyawan. Kini, HR dapat menciptakan budaya kerja yang positif dengan menggunakan teknologi untuk memperdalam apresiasi perusahaan dan hubungan dengan karyawan.
Teknologi dapat digunakan untuk mendistribusikan manfaat, seperti asuransi kesehatan dan akses upah dini, atau akses upah yang diperoleh (EWA), yang akan meningkatkan kesejahteraan pekerja.
Selain itu, teknologi seperti HR Help Desk menyediakan tempat dimana karyawan dapat dengan praktis mengajukan pertanyaan dan mengecek ke HR mengenai hal-hal yang berkaitan dengan administrasi kepegawaian.
4. Fleksibilitas Kerja
Pandemi telah menyadarkan perusahaan bahwa fleksibilitas kerja berdampak positif pada kelincahan bisnis, atau kecepatan perusahaan dalam beradaptasi dengan perubahan pasar.
Kini, banyak perusahaan menerapkan hybrid work sehingga perusahaan dan karyawan tidak lagi terikat dengan kantor fisik untuk menjalankan bisnis. Fleksibilitas kerja mengharuskan SDM menggunakan teknologi untuk dapat menjalankan proses kepegawaian, seperti absensi, dari jarak jauh.
Bahkan, perusahaan di industri tradisional seperti manufaktur dan pertambangan juga mengadopsi kehadiran virtual sehingga karyawan mereka dapat masuk dan keluar langsung dari lapangan.
5. Kepatuhan Terhadap Kewajiban Kerja
Teknologi menghadirkan sistem yang memudahkan SDM dan karyawan untuk melakukan tugas bersama, termasuk tugas administrasi seperti absensi dan absensi.
Kedepannya, teknologi canggih seperti AI akan semakin memudahkan karyawan dalam memenuhi berbagai tugas kantor. Misalnya, sistem absensi virtual, yaitu verifikasi liveness, menggunakan teknologi pengenalan wajah untuk mencocokkan selfie wajah yang diambil karyawan saat dimasukkan dengan foto yang disimpan di database SDM.
“Dari tren di atas dapat disimpulkan bahwa teknologi membuat proses HR sehari-hari, bahkan sesederhana absensi, menjadi sangat praktis dan mudah. Beragam fasilitas tersebut meningkatkan produktivitas karyawan dan juga departemen HR karena kini bebas dari rumitnya proses administrasi sehingga mereka bisa fokus pada tugas yang sebenarnya,” ujar Chief Product Officer Mekari, Aviandri Hidayat dalam keterangannya, Senin (30/1/2023).
Ia menambahkan, perusahaan dapat dengan mudah mengakses teknologi SDM terkini, seperti analisis data dan AI, dengan menggunakan solusi digital yang menawarkan model berlangganan.
“Perusahaan tidak perlu lagi membeli solusi SDM dengan biaya tinggi. Cukup dengan berlangganan solusi berbasis cloud, mereka dapat mengakses analisis data dan teknologi AI dengan biaya yang dapat disesuaikan dengan anggaran mereka,” pungkas Aviandri.
Simak Videonya “Tak Hanya Online, OVO Juga Hadirkan 8 Juta Poin untuk Top Up Saldo Offline”
[Gambas:Video 20detik]
(agt/fai)