Jakarta –
Sejak September 2021 lalu, pabrikan teknologi asal China, Xiaomi mengumumkan masuk ke pasar mobil listrik. Padahal, mereka telah menyediakan dana US$ 1,39 miliar atau sekitar Rp 21,8 triliun untuk mengembangkan kendaraan nol emisi ini.
Dikutip dari Carscoops dan Carnewschina, Rabu (30/11/2022), Xiaomi sendiri telah menjajal sedan listriknya pada Juli 2022. Kabarnya, kendaraan tersebut akan diproduksi secara massal pada kuartal pertama 2024.
Selain mobil sedan, Xiaomi juga dikabarkan sedang menyiapkan truk listrik dengan teknologi terkini. Sayangnya, khusus untuk kendaraan ini, mereka belum bisa memastikan kapan mulai dijual ke konsumen.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Pendiri Xiaomi, Lei Jun. Foto: REUTERS/Jason Lee
Pendiri Xiaomi Autombile, Lei Jun mengatakan biaya produksi dan baterai kendaraan listrik mengalami penurunan dibandingkan 10 tahun lalu. Bahkan, komponen pendukungnya juga semakin banyak dan mudah didapat. Itu sebabnya, dia yakin, pasar akan tumbuh pesat di masa depan.
“Menurut saya, EV adalah kendaraan yang identik dengan kecerdasan, perangkat lunak, dan pengalaman pengguna sebagai fokus pengembangannya. Inti industri otomotif akan bergeser dari mekanik ke elektronik. Kemudian, pangsa pasar akan terkonsentrasi pada pemain-pemain terkemuka,” kata Lei Jun.
Menurut Lei, lima merek ternama akan menguasai lebih dari 80 persen pangsa pasar mobil listrik di dunia. Kemudian, fokus pengguna EV hanya pada lima merek tersebut. Sedangkan Xiaomi sebagai pemain baru menargetkan penjualan 10 juta mobil setahun.
“Dengan kata lain, satu-satunya cara agar kami berhasil adalah menjadi salah satu dari 5 besar dan mampu menjual lebih dari 10 juta mobil listrik setiap tahun. Persaingan akan brutal (ke depan),” ujarnya.
Teaser mobil Xiaomi Foto: Gaadiwaadi
Apa yang dikatakan Lei Jun sebenarnya hampir mirip dengan pernyataan Chief Executive Officer (CEO) Tesla, Elon Musk. Menurut Elon, untuk menjadi pemain utama di pasar mobil listrik, perusahaan harus mampu memproduksi 10-20 juta unit kendaraan dalam setahun.
Lei Jun dan Elon Musk sendiri sudah bertemu lebih dari satu kali. Sayangnya, tidak diketahui secara pasti apa yang dibicarakan keduanya dalam pertemuan tersebut.
Tonton videonya “Wuling Air ev masih mahal, harusnya harga mobil listrik rakyat segitu”
[Gambas:Video 20detik]
(sfn/din)