liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
Fakta Soal Laporan Mahfud Terkait Transaksi Rp 300 T tapi Dicuekin Kemenkeu

Jakarta

Berbagai hal baru terungkap menyusul masalah ‘akun gendut’ mantan pejabat itu Rafael Alun Trisambodo. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md baru-baru ini mengungkapkan adanya transaksi mencurigakan senilai Rp 300 triliun terkait Kementerian Keuangan. Berikut beberapa fakta yang diungkapkan Mahfud:

1. Ada 160 Laporan

Mahfud mengatakan, transaksi mencurigakan Rp 300 triliun terakumulasi sejak 2009 hingga 2023. Transaksi tersebut berdasarkan 160 laporan yang melibatkan 460 orang.

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

“Setelah mengumpulkan lebih dari 460 orang yang terlibat di kementerian, pengumpulan transaksi mencurigakan telah bergerak sekitar Rp 300 triliun. Tapi sejak 2009, karena laporannya belum diperbarui, tidak ada informasi umpan balik yang diberikan,” kata Mahfud seperti dikutip pepatah. dari Kementerian YouTube Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia, Kamis (9/3/2023).

2. Laporan Diabaikan

Mahfud mengatakan, terkadang sebuah laporan dijawab jika menjadi sebuah kasus. Ini juga mencerminkan kasus mantan pegawai pajak Rafael Alun Trisambodo.

“Kadang ada feedback setelah jadi kasus seperti Rafael. Rafael jadi kasus dan kemudian buka-bukaan ‘Oh, kenapa ini dilaporkan dulu, kenapa ditolak’,” ujarnya.

3. Mengapa Laporan Diabaikan

Mahfud mengaku salut dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang sudah lama berbenah diri. Mahfud mengatakan akumulasi laporan transaksi tersebut bukan disebabkan oleh Sri Mulyani.

“Tapi jumlah itu terakumulasi karena bukan Sri Mulyani yang empat kali berganti menteri, kalau tidak pindah sejak 2009,” ujarnya.

Ia menduga Inspektorat Jenderal hanya akan memberikan laporan jika diminta. “Dan Inspektorat Jenderal hanya memberikan laporan ketika dipanggil, jadi ‘Pak, ini hanya masalah kecil, tidak ada masalah’. Ternyata kalau dikira tidak ada masalah, sekarang ada masalah,” kata Mahfud.

Simak Video “Mahfud Sebut Ada Transaksi Aneh Rp 300 T di Kementerian Keuangan”
[Gambas:Video 20detik]

(acd/zlf)