Jakarta –
Pelatih Paris Saint-Germain Christophe Galtier mengecam aksi suporter yang berdemonstrasi di depan rumah Neymar. Pria berusia 56 tahun itu menegaskan bahwa privasi harus dihormati.
“Mengenai protes di depan rumah pemain, kami harus berhati-hati dengan itu. Kehidupan pribadi harus tetap pribadi,” kata Galtier dalam konferensi pers sebelum menghadapi Troyes, dikutip ESPN.
“Saya mengerti kemarahan, kekecewaan yang dirasakan suporter kami. Silakan protes di tempat latihan atau di kantor PSG atau setelah pertandingan di Parc des Princes. Tapi saya tidak terima jika itu terjadi di depan rumah, jadi itu Neymar atau siapa pun,” katanya.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Rumah Neymar digerebek suporter PSG, Rabu (3/5). Mereka mendesak Neymar untuk meninggalkan klub. Tak hanya di kandang penyerang asal Brasil itu, suporter juga berdemonstrasi di depan markas PSG.
Frustrasi fans PSG terhadap Neymar bukanlah hal baru. Namun pemain termahal dunia itu sepertinya juga tidak keberatan. Sebaliknya, ia mengisyaratkan bahwa para penggemar harus bersabar karena ia akan bertahan di Paris hingga 2025.
Sejak dibeli pada musim panas 2017 lalu, Neymar belum pernah tampil lebih dari 31 kali dalam satu musim. Dia sering diganggu oleh cedera yang membuatnya absen untuk waktu yang lama. Padahal jika melihat koleksi golnya, dia cukup produktif.
Selama enam musim terakhir, Neymar telah mencetak 118 gol hanya dalam 173 pertandingan. Namun, ia diyakini sebenarnya bisa lebih baik dari itu dan belum tampil maksimal meski mendapat bayaran selangit dari klub.
Neymar absen hingga akhir musim karena cedera pergelangan kaki, yang memaksanya menjalani operasi. PSG yang masih berada di puncak klasemen Liga Prancis dengan raihan 75 poin, selanjutnya akan bertemu Troyes pada Senin (8/5) pukul 01.45 WIB.
Simak Videonya “Bertemu Munich, Kehadiran Mbappe Berdampak Besar untuk PSG”
[Gambas:Video 20detik]
(adp/lari)