Jakarta –
Manajer tim Repsol Honda, Alberto Puig blak-blakan soal penyebab keterpurukan Honda di MotoGP. Puig menjelaskan dua alasan utama, pertama karena wabah Covid-19, kedua karena cedera berkepanjangan yang dialami Marc Marquez.
Selama tiga musim terakhir, tim Repsol Honda belum meraih gelar juara dunia MotoGP. Padahal sejak tahun 2013 lalu, Marquez dan Honda sangat sukses dengan meraih 6 gelar juara MotoGP. Bahkan Repsol Honda berhasil meraih gelar tersebut selama empat musim berturut-turut, dari musim 2016 hingga musim 2019.
Sejak 2020, Honda mengalami kemunduran dan sulit meraih simbol supremasi di MotoGP. Di antara faktor utamanya adalah karena pebalap utama mereka mengalami cedera berkepanjangan. Sepulang dari meja operasi, Marquez juga tampil tak konsisten dan kerap mengalami kecelakaan.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Puig juga blak-blakan soal penyebab kemunduran tim balapnya. “Saya pikir, jika Anda melihat kembali pada tahun 2020, kami mengalami pandemi Covid dan kami mengalami bencana dengan cedera Marc yang berkepanjangan. Sejak itu kami terpuruk,” kata Puig seperti dikutip Crash.
Marc Marquez Foto: AFP/RONNY HARMANN
Puig menjelaskan, komplikasi cedera yang dialami Marquez terkait comeback-nya di MotoGP mengganggu perkembangan motor Honda. Selain itu, pembatasan perjalanan yang diberlakukan selama pandemi Covid-19 juga membuat teknisi Repsol Honda tidak bisa kembali ke Jepang untuk mengembangkan mesin.
“Situasi Marc benar-benar rumit dari sudut pandang pebalap dengan cederanya, tetapi dari sudut pandang perusahaan tidak mudah bagi teknisi kami untuk kembali ke Jepang, jadi mereka harus tetap di Eropa,” kata Puig.
“Mereka tidak bisa mengembangkan sepeda motor seperti dulu (sebelum wabah) karena mereka tidak akan kembali (ke pabrik) dan bertukar banyak informasi,” jelas Puig.
Simak Video “Marquez Tanggapi Rumor Putusnya dengan Honda”
[Gambas:Video 20detik]
(lua/kering)