Jakarta –
Penjualan apartemen diperkirakan akan meningkat tahun depan. Pasalnya, angka serapan bersih di tahun 2023 diprediksi akan membaik bahkan bisa meningkat lagi seperti sebelum terjadi wabah di tahun 2019.
Tingkat okupansi pada tahun 2023 diprediksi akan terus meningkat menjadi 59% sejalan dengan kembali normalnya perkuliahan dan aktivitas kerja yang dimulai pada semester II tahun 2022. Demikian disampaikan Direktur Cushman & Wakefield Strategic Consulting Arief Rahardjo pada tahun 2022. Real Estate Kajian & Proyeksi Pasar 2023 Menghadapi Isu Ekonomi Global.
Dalam laporannya, Arief mengungkapkan transaksi pada 2023 akan didominasi oleh pengembangan segmen menengah dengan kisaran harga Rp 14-22 juta per meter persegi (m2). Proyek ini kemungkinan akan dilakukan di daerah sekunder seperti Tangerang dan Bekasi.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Namun, Arief memperkirakan pada 2023 harga akan tetap stabil dengan pertumbuhan harga yang lemah akibat situasi ekonomi yang tidak menentu.
“Kenaikan harga tertinggi diperkirakan terjadi di kawasan sekunder, sementara kenaikan harga di kawasan lainnya relatif stabil,” kata Arief dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu (21/12/2022).
Selanjutnya, pada tahun 2023 diperkirakan akan terserah sekitar 26.000 unit kondominium.
“Proyek yang meleset dari jadwal serah terima pada tahun 2022 diharapkan selesai pada tahun 2023 karena pengembang berencana untuk memulihkan kegiatan konstruksinya, dan total 26.059 unit kondominium diproyeksikan akan selesai,” ujar Arief.
Terkait ekspektasi ketidakpastian ekonomi pada 2023, Arief menyarankan pengembang untuk menerapkan Nomor Pesanan (NUP) sebelum meluncurkan proyeknya sebagai bentuk antisipasi/review daya tarik pasar.
(ed/ed)