Jakarta –
Melonjaknya harga kedelai membuat sejumlah perajin tahu di Jakarta terdampak. Omzet para perajin turun hingga 20%.
detikcom mengunjungi sejumlah perajin tahu di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Di kawasan tersebut, beberapa perajin tahu membeberkan bahwa kenaikan harga kedelai dalam sebulan terakhir turut berpengaruh terhadap pendapatan mereka
Sugiono (50), perajin di Pabrik Tahu Sumber Rezeki menjelaskan, harga 1 kuintal kedelai Rp 1.200.000 atau naik Rp 100.000 dibandingkan awal tahun ini yang berada di level Rp 1.100.000.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“1 kg Rp 12.700, dan kalau sekuintal Rp 1.200.000. Satu kuintal sudah naik Rp 200.000. Kalau tidak diakalin ya, tentu, nggak dapat untung. Kenaikan katanya karena stok impor sama harga dolar AS,” ucapnya kepada detikcom, Jumat (3/11/2023).
Untuk menyiasati tingginya harga kedelai, tahu yang diproduksinya dipotong lebih kecil. Meski demikian, ia mengaku untungnya tetap tipis.
“Sehari ngeluarin modal 5 kuintal aja udah Rp 6,5 juta. Sehari paling bisa Rp 500.000 kalau bersih. Ini kurang 20%, biasanya bisa dapat Rp 8 juta,” bebernya.
Perajin tahu lain, Charido (58) dari Pabrik Tahu Jaya Terus enggan membeberkan rincian keuntungan per hari. Namun membenarkan bahwa jumlah keuntungan turun 20% di tengah kenaikan harga kedelai.
“Biar selamat jumlah tahunya dikecilin sedikit. Biasanya tebel dikurangin sedikit. Harganya sekarang sekuintal berkisar di angka Rp 1.270.000, tapi ini masih bisa dihadapi dibanding akhir 2022 lalu yang tembus Rp 1,4 juta per kuintal. Ini karena stok impor dari Amerika sama harga dolar,” jelas pria yang akrab disapa Rido.
Berdasarkan catatan detikcom, harga kedelai kini melambung cukup signifikan. Pada awal 2023 harga kedelai awalnya berada di angka Rp 8.000 per kilogram (kg). Jumlahnya saat ini naik menjadi Rp 13.000/kg.
Sementara menurut data Panel Badan Pangan milik Badan Pangan Nasional (Bapanas), pada Jumat (3/11/2023) pukul 11.50, harga kedelai biji kering (impor) berada di angka Rp 13.240/kg secara nasional atau naik 0,23% dibandingkan hari sebelumnya.
(ara/ara)