liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
Harganya Rontok Habis-habisan, Bursanya Masih Angan-angan

Jakarta

harga crypto pada tahun 2022 akan mengalami penurunan drastis karena berbagai faktor. Penurunan harga crypto ini terjadi baik secara lokal maupun global.

Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) menyebut harga kripto belum mencapai titik terendah, sehingga diprediksi pada tahun 2023 masih akan terjadi koreksi. Meski penurunannya tidak sedrastis tahun 2022.

“Kami menduga pada tahun 2023, aset kripto mengalami musim dingin yang luar biasa. Sepertinya musim dingin ini tidak akan berakhir. Ketika musim dingin tiba, apakah sudah mencapai dasar? Jika sudah mencapai dasar, tidak bisa turun lagi. Sepertinya masih mendekati titik terendah,” kata Plt Kepala Bappebti Didid Noordiatmoko dalam Survei Bappebti 2023, di Kantor Bappebti, Rabu (4/1/2023).

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

Istilah musim dingin mengacu pada penurunan drastis aset atau nilai. Dalam hal cryptocurrency, harga di pasar sangat drastis dan berkepanjangan.

Didid juga memprediksi ketika harga crypto tidak mengalami penurunan yang signifikan, masih akan sulit untuk bangkit kembali. Meski berbagai survei mengatakan aset kripto masih menjadi tiga investasi pilihan teratas.

“Artinya di tahun 2023 ini kelihatannya walaupun tidak bertambah parah, tapi untuk recoverynya masih belum tuntas. Kalau kita lihat survey ini sebelumnya, Celios crypto adalah 3 orang terbaik untuk berinvestasi tapi trend popularitasnya menurun ,” jelasnya.

Meski begitu, Didid tetap optimis popularitas aset kripto di Indonesia masih tinggi. Berdasarkan survei Global Index, 16,4% pengguna internet di Indonesia memiliki aset kripto. Kemudian menurut We Are Social 18,4% pengguna internet memiliki aset kripto.

“Nah ini menjadikan potensi pengelolaan aset kripto yang lebih baik di masa depan,” pungkasnya.

Pertukaran Crypto Gagal di 2022, Ingin Dibangun di 2023

Sebaliknya, tukar crypto yang seharusnya menjadi tempat untuk mengawasi perdagangan aset tersebut belum terbentuk. Janji Bappebti untuk menyelesaikan pembentukannya pada tahun 2022 telah gagal. Kegagalan itu diakui Didid.

“Bursa Kripto sampai kami membuat rekor ini, belum berhasil dibangun. Ini rekor besar bagi kami. Jadi harus saya akui ini salah satu kegagalan Bappebti dalam membangun bursa, pengelola kliring dan kustodian aset kripto,” dia menjelaskan.

Didid mengatakan crypto exchange belum terbentuk karena masih ingin memastikan ekosistem aset crypto berjalan dengan baik. Itulah mengapa diperlukan pilot pertukaran crypto lainnya.

“Kami kesulitan menemukan benchmark. Negara mana yang sudah memiliki bursa yang bagus. Kami kesulitan menemukan yang kira-kira cocok dengan Indonesia, sehingga menyebabkan keterlambatan,” jelasnya.

Gagalnya crypto exchange yang akan dibangun juga disebut akan mempersulit kinerja Bappebti jika ada masalah baik dari fisik pedagang maupun pelanggan.

“Bila ada masalah di kedua belah pihak, itu menjadi tanggung jawab Bappebti sehingga risiko Bappebti tidak bisa dibagi dengan pihak lain. Kalau pertukaran, wali, klarifikasi sudah dibangun, kita bisa berbagi risiko,” ujarnya.

Didid mengatakan, pihaknya akan mencoba membangun crypto exchange pada 2023.

“Kalau ada masalah, kita bisa pantau perdagangannya. Kemarin pemilik FTX ada di luar sana. Kita harapkan pasar saham crypto Ini akan terbentuk pada 2023,” pungkasnya.

(di sana)