Jakarta –
Indonesia memiliki cadangan nikel terbesar di dunia. Larangan ekspor bijih nikel yang diputuskan Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuat Indonesia menjadi negara penting bagi industri kendaraan listrik yang menggunakan logam nikel.
Dikutip Reuters, Presiden Jokowi telah berusaha meyakinkan CEO Tesla, Elon Musk untuk memproduksi kendaraan listrik atau baterai di Indonesia.
“Saya sangat yakin industri ini akan tumbuh pesat, akan tumbuh sangat cepat,” kata Jokowi.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Menurut US Geological Survey, Indonesia memiliki total 21 juta ton cadangan yang mengandung nikel. Itu hampir seperempat dari cadangan dunia.
Indonesia diperkirakan akan menyumbang setengah dari peningkatan produksi nikel global antara tahun 2021 dan 2025, menurut Badan Energi Internasional. Hal ini karena permintaan akan kendaraan listrik semakin meningkat. Setiap kendaraan menggunakan hingga 40 kg nikel.
“Pemerintah Indonesia sedang membangun seluruh rantai nilai untuk melayani produsen kendaraan listrik,” kata Victor Chin, konsultan utama di perusahaan konsultan logam CRU.
“Jadi masuk akal jika Tesla mempertimbangkan Indonesia, baik untuk pabrik besar maupun manufaktur mobil,” ujarnya.
Elon Musk sendiri menargetkan penjualan 20 juta kendaraan listrik pada 2030. Itu 15 kali lipat dari penjualan Tesla pada 2022 yang mencapai 1,3 juta unit.
Untuk mencapai target tersebut, Elon Musk perlu membangun setidaknya tujuh atau delapan gigafactories lagi. Gigafactory adalah fasilitas yang memproduksi mobil listrik secara massal.
Simak videonya “RI subsidi Rp 80 juta untuk mobil listrik, negara lain gimana?”
[Gambas:Video 20detik]
(rgr/din)