Jakarta –
Studio Startup Indonesia Yang pertama (SSI) diadakan pada bulan September 2020, artinya sekarang sudah memasuki tahun ke-2. secara keseluruhan, perusahaan baru Ada 10.000 pemula yang telah mendaftar untuk program ini.
SSI merupakan program inkubasi startup yang dipimpin oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Seperti namanya — sebuah inkubator –, SSI bertujuan untuk membantu startup tahap awal agar produk mereka menjadi lebih matang dan selaras dengan pasar mereka.
Ada berbagai sesi pelatihan yang diadakan SSI, seperti Founder’s Camp, 1-on-1 Coaching dengan praktisi berpengalaman di lanskap startup Indonesia, hingga Milestone Day, di mana mereka dapat mempresentasikan profil bisnis dan pencapaian mereka selama mengikuti program SSI.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Selama dua tahun, SSI telah menerima lamaran dari total 10.160 start-up, dengan tingkat penerimaan rata-rata 0,79%. Jika dirinci lebih lanjut, tingkat penerimaan pada kelompok 1 adalah 2,99%, kelompok 2 (1,39%), kelompok 3 (0,26%), kelompok 4 (1,26%) dan kelompok 5 (1%).
Tidak hanya jumlah pelamar startup yang banyak, kini terdapat lebih dari 100 trainer di SSI, dengan berbagai latar belakang yang berbeda, mulai dari founder, eksekutif, hingga praktisi startup. Batch 1 berjumlah 40 pelatih, Batch 2 berjumlah 60, Batch 3 berjumlah 70, Batch 4 berjumlah 59, dan Batch 5 berjumlah 89 pembina.
Banyaknya jumlah trainer ini sejalan dengan konsep SSI “More Brainstorming, Less Classroom”, yang berfokus pada pemberian pengetahuan dan wawasan praktis, serta fokus pada bimbingan dan pendampingan langsung dari para praktisi terkemuka di industri startup.
Menurut data, sektor start up yang mendominasi pendaftaran SSI sejak tahun pertama adalah pendidikan (24,9%), kesehatan (11,6%) dan pariwisata (9,6%). Selain itu, ada pula 37,8% pangsa startup yang bergerak di berbagai sektor (lainnya).
Dari lima kali diselenggarakan, dewan kurator SSI yang terdiri dari pakar dan pelaku startup serta perusahaan modal ventura telah mengidentifikasi empat tantangan utama yang dihadapi startup tahap awal di Indonesia.
Faktor yang paling utama adalah faktor diferensiasi (69%), dimana perusahaan startup belum memiliki point of excellence dibandingkan kompetitor lokal & global, atau menghadapi kesulitan dalam membentuk produk yang sesuai dengan karakteristik dan preferensi masyarakat Indonesia.
Selain itu, 3 dari 5 startup (60%) masih kesulitan mengidentifikasi target pasar dan pain point mereka, sehingga pertumbuhan bisnis terhambat (kurang dari 10% per bulan atau menunjukkan tren menurun).
Faktor lain yang sering menjadi kendala adalah track record pendiri. Lebih dari separuh startup (54%) dijalankan oleh para pendiri dengan sedikit/tanpa pengalaman di bidang teknologi/sektor bisnis. Beberapa dari mereka juga tidak memiliki pola pikir kewirausahaan yang baik untuk membuat keputusan bisnis yang strategis.
Selain itu, 45% startup tahap awal beroperasi di sektor pasar yang belum matang, terlalu terspesialisasi, atau memiliki hambatan masuk yang tinggi, yang membutuhkan pendidikan pasar yang intensif. Hal ini akan mempersulit startup untuk meningkatkan dan mengembangkan lini bisnisnya. Faktor-faktor tersebut menjadi pertimbangan tim juri SSI dalam menentukan line-up finalis startup yang siap dibimbing.
Sampai dengan Batch 5 saat ini, program inkubasi SSI telah menghasilkan total 80 alumni pemula yang terus berkembang pesat pasca pelatihan. Tercatat, jumlah dana yang telah disalurkan untuk menginisiasi alumni SSI Batch 1-3 hingga Mei 2022 mencapai Rp 332,1 miliar.
Dari masing-masing kelompok, 30-40% berhasil mendapatkan dana awal setelah bergabung dengan SSI. Beberapa di antaranya adalah Keadilan dan Kepraktisan (SSI 01); Finku, Gajiku, Keyta, Zi.Care, Mentored, Powerbrain dan Fishlog (SSI 03). Sementara itu, Verihubs, Deal Sejuta Cita (SSI 02), Finku dan Sribuu (SSI 03) juga terpilih mewakili Indonesia dalam program inkubator bergengsi di Silicon Valley, Y Combinator.
Hingga saat ini, Startup Studio Indonesia membuka pendaftaran bagi para pendiri tahap awal untuk program angkatan ke-6 hingga 1 Februari 2023.
Tonton Video “Peringatan! Staf IT Darurat Indonesia”
[Gambas:Video 20detik]
(asj/fay)