Jakarta –
Ketua Komisi III DPR Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul menjadi sorotan karena pernyataan kontroversialnya dalam rapat dengan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md (29/3). Saat itu, Bambang Pacul mengatakan kasus pengesahan RUU itu bergantung pada keputusan ketua umum partai politik.
Bicara soal koleksi kendaraan, apakah ada mobil di garasi Bambang Pacul? Mengutip data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) di situs resmi KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), Bambang Pacul tercatat memiliki total kekayaan sebesar Rp 4.715.456.899.
Anggota DPR dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu melaporkan kekayaannya pada 14 September 2022/Berkala – 2021. Selain menjabat sebagai Ketua Komisi III DPR, Bambang Pacul juga menjabat sebagai Sekretaris Fraksi PDIP. di DPR. .
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Kembali ke aset, dari total kekayaan yang dimiliki Bambang Pacul, sekitar Rp 2.606.404.500 merupakan kekayaan berupa tanah dan bangunan. Kemudian barang bergerak lainnya senilai Rp 201.312.300, kemudian kas dan setara kas senilai Rp 1.603.740.099.
Sedangkan untuk aset berupa alat angkut dan mesin nilainya sekitar Rp 304.000.000. Bambang Pacul tercatat memiliki dua mobil di garasinya, Honda Civic dengan perkiraan harga Rp 114.000.000 dan Toyota Harrier 2007 dengan harga Rp 190.000.000. Semuanya adalah mobil yang dibeli sendiri oleh Bambang Pacul.
Sebelumnya, Bambang Pacul menanggapi permintaan Mahfud Md untuk membantu meratifikasi dua undang-undang. ‘Permintaan’ Mahfud yang lugas berjalan mulus asal mendapat restu dari parpol Ketum di parlemen.
Bambang Pacul dan Mahfud Md Foto: Agung Pambudhy
Dua undang-undang yang dimaksud adalah RUU Penghilangan Aset dan RUU Pembatasan Transaksi Mata Uang. Pacul mengatakan, anggota komisinya mengambil sikap sesuai arahan partai politik masing-masing.
“Pak Mahfud meminta kami, ‘tolong disahkan RUU Perampasan Aset’. Republik di sini gampang, Pak, di Senayan. Tidak ada lobi di sini, Pak. Ini menurut pimpinan masing-masing,” ujar Pacul di sebuah Komisi. III bertemu DPR bersama Komite Nasional Koordinasi Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (KNK-PP-TPPU) di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (29/3).
Kata-kata Pacul itu kemudian menimbulkan gelak tawa seisi ruang pertemuan. Pacul mencontohkan dirinya sesuai perintah Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. “Kamu bisa bicara galak di sini, Pak. Bambang Pacul menelepon Ibu, ‘Pacul berhenti’. Ya, lakukan? Lakukan, Pak,” katanya.
Simak Video “PDIP Berencana GBK Jadi Lokasi Perayaan HUT 10 Januari 2023”
[Gambas:Video 20detik]
(lua/riar)