liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
MASTER38 MASTER38 MASTER38 MASTER38 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 COCOL88 COCOL88 COCOL88 COCOL88 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 ZONA69 ZONA69 ZONA69 NOBAR69 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38
SLOT GACOR HARI INI SLOT GACOR HARI INI
BOSSWIN168 BOSSWIN168
BARON69
COCOL88
MAX69 MAX69 MAX69
COCOL88 COCOL88 BARON69 RONIN86 DINASTI168
Jejak Burung Berusia 120 Juta Tahun Ditemukan, Keturunan Dinosaurus

Jakarta

Beragam jejak kaki burung yang berasal dari 120 juta tahun lalu ditemukan di Australia. Hal ini melengkapi teori evolusi dinosaurus menjadi burung yang terjadi sekitar 160-150 juta tahun lalu.

Jejak kaki burung tersebut ditemukan di sekitar negara bagian Victoria, Australia. Detail dari jejak kaki burung tersebut tercatat dengan lengkap pada sebuah jurnal yang diterbitkan oleh PLOS ONE.

Menurut jurnal tersebut, jejak kaki burung ini menunjukkan bahwa dinosaurus berevolusi menjadi burung mendekati akhir periode Jurassic. Setelah itu barulah spesies burung awal berkembang menjadi berbagai varian baru pada periode Cretaceous sekitar 145-66 juta tahun yang lalu.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anthony Martin, peneliti dari Emory University Atlanta menerangkan bahwa hampir seluruh jejak kaki burung tersebut ditemukan oleh seorang peneliti dari Monash University, Melissa Lowery. Jejak-jejak kaki burung tersebut ditemukan dalam kurun 2020 sampai 2022.

“Selama pandemi COVID-19, Lowery dan suaminya Adrian secara teratur berjalan di sepanjang pantai untuk mencari fosil, termasuk jejak kaki fosil. Jadi saya senang mengatakan bahwa dia tidak hanya menemukan jejak fosil, dia menemukan banyak dari mereka,” jelas Martin.

Total ada 27 trek perjalanan yang dilalui Lowery, 26 dari 27 trek tersebut merupakan situs penemuan jejak kaki burung. Jejak kaki burung yang ada juga beragam, mulai dari burung kecil sampai besar.

“Jejak kaki burung berkisar dari kecil hingga besar, dari sekitar 2,75 hingga 5,5 inci,” kata Martin.

Sebelumnya fosil burung dengan ragam varian hanya ada di belahan bumi bagian utara dan sangat langka di belahan bumi bagian Selatan. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi para peneliti untuk memahami sebaran burung purba seperti dilansir dari Newsweek.

“Studi kami menunjukkan bahwa berbagai burung hidup di Australia jauh lebih awal dari yang kami harapkan dari catatan fosil mereka di sana dan bagian lain dari belahan bumi selatan,” ungkapnya.

Ia juga menjelaskan bahwa sebaran burung yang ada di belahan bumi bagian selatan disebabkan karena dulunya daratan Australia tergabung dengan Amerika Selatan, Afrika, dan Selandia Baru dalam sebuah benua bernama Gondwana Kuno.

“Karena Australia terhubung ke Antartika saat itu, dan bagian Australia ini berada di dekat kutub selatan, ini juga merupakan jalur burung tertua dari lingkungan yang sebelumnya kutub,” tambahnya.

Martin juga menjelaskan bahwa burung mulai menyebar dan menjadi banyak varian pada 120 juta tahun lalu, tidak berselang lama dari munculnya spesies burung awal.

Simak Video “4 Penyakit Dinosaurus yang Juga Dialami Manusia”
[Gambas:Video 20detik]

(fyk/fyk)