Jakarta –
Kota-kota di dunia terancam tenggelam perubahan iklim menyebabkan kenaikan muka air laut. startup Jepang N-Ark akhirnya tergerak untuk mendesain kota terapung yang mampu menampung 40.000 orang, 10.000 penduduk dan 30.000 turis atau pengunjung.
Kota desain ini disebut kota Dogen dan memiliki luas hingga 390 hektar. Tak hanya mengusung ide kota terapung, Dogen juga didesain sebagai kota yang garang soal pelayanan kesehatan.
Meluncurkan Robb Report, Dogen dirancang untuk menghadapi segala macam bencana alam. Dilengkapi dengan fasilitas produksi makanan, pusat penelitian medis, hingga tempat peluncuran pesawat ruang angkasa.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
“Untuk mempertahankan bisnis maritim dan menyelesaikan masalah, kebijakan, strategi bisnis, dan teknologi harus bersatu untuk menciptakan ekonomi maritim baru,” tulis N-Ark di situs mereka.
Warga Dogen kemudian akan mendapat manfaat dari konsultasi tersebut pengobatan jarak jauh setiap hari menggunakan sensor, sampel darah, dan analisis genom untuk menilai kesehatan mereka. Selain itu, mereka juga akan memiliki akses ke bedah robotik terbaru dan penelitian obat.
Dalam hal pangan, bahan pangan fungsional dan tanaman lainnya akan ditanam di lokasi dengan menggunakan teknologi budidaya inovatif yang mengandalkan air laut sebagai sumber nutrisi. Diproyeksikan Dogen akan mampu menghasilkan hampir 7.000 ton makanan setiap tahunnya dan 22.265.000 kW listrik.
“Konsepnya adalah obat-obatan, makanan, dan tempat berlindung adalah sumber daya yang sama,” tambah N-Ark.
Untuk saat ini, belum ada informasi lokasi Dogen City maupun jadwal penyelesaiannya.
Tonton Video “Aktivis Perubahan Iklim Blokir Rute Utama Di Bawah Pegunungan Alpen”
[Gambas:Video 20detik]
(ditanya/ditanya)