Jakarta –
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai pembangunan angkutan umum di Jakarta terlambat 30 tahun. Masyarakat juga lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi daripada angkutan umum.
Akibatnya, kemacetan lalu lintas terjadi di mana-mana. Bahkan, kata Jokowi, di Jakarta selalu terjadi kemacetan sepanjang hari.
“Sudah sekitar 30 tahun di Jakarta, walaupun sekarang ada MRT, tapi hanya satu jalur, ada LRT tapi belum berjalan. Jadi bapak ibu, di Jakarta ada kemacetan, kemacetan tengah hari, kemacetan malam, lalu macet. malam, sekarang karena pembangunannya tertunda,” kata Jokowi saat meresmikan Depot KA Maros seperti yang disiarkan di akun YouTube Perdana Menteri.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Keterlambatan tersebut, kata Jokowi, membuat masyarakat memilih menggunakan kendaraan pribadi. Hal ini, kata dia, tidak hanya terjadi di Jakarta. Masyarakat di beberapa kota besar juga lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi karena angkutan umum tidak cukup.
“Semua orang secara massal menggunakan kendaraan pribadi, akhirnya terjadi kemacetan di semua kota sekarang, tidak hanya di Jakarta. Jakarta, Bandung, Medan, Surabaya, Semarang, Makassar semua macet karena lamban membangun angkutan umum,” tambahnya.
Jangan heran, di Jakarta dan sekitarnya saja terdapat 21.851.106 kendaraan bermotor. Hal itu berdasarkan data jumlah kendaraan bermotor di Polda Metro Jaya yang dikutip dari laman resmi Korlantas Polri.
Di DKI Jakarta saja, jumlah kendaraan bermotor sudah mencapai 10.618.804 unit. Sisanya berasal dari berbagai daerah di sekitar Jakarta seperti Bekasi, Depok, dan Tangerang.
Jakarta Timur merupakan kawasan dengan jumlah kendaraan bermotor terbanyak yaitu 2.823.311 unit. Terdiri dari 2.254.097 sepeda motor, 465.511 mobil penumpang, 92.240 mobil barang, 5.627 bus dan 5.828 kendaraan khusus.
Kemudian Jakarta Barat dengan total 2.458.720 unit. Terdiri dari 1.949.330 sepeda motor, 401.830 mobil penumpang, 99.113 mobil barang, 4.127 bus dan 4.306 kendaraan khusus.
Ketiga adalah Jakarta Selatan sebanyak 2.327.012 unit. Terdiri dari 1.752.310 sepeda motor, 485.358 mobil penumpang, 79.276 mobil barang, 6.074 kendaraan khusus dan 3.984 bus.
Keempat adalah Jakarta Utara dengan total 1.733.353 kendaraan. Terdiri dari 1.317.922 sepeda motor, 295.970 mobil penumpang, 97.625 mobil barang, 18.667 kendaraan khusus dan 3.127 bus.
Terakhir, Jakarta Pusat dengan total 1.276.408 kendaraan. Rinciannya, 906.100 sepeda motor, 288.062 mobil penumpang, 74.395 mobil barang, 4.781 kendaraan khusus, dan 3.068 bus.
Simak video “Jumlah Kendaraan dan Jalan Tidak Seimbang, Penyebab Kemacetan Jakarta?”
[Gambas:Video 20detik]
(rgr/lth)