Jakarta –
Presiden Joko Widodo (Jokowi) kemarin meresmikan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 50 megawatt (MW) di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Hal ditandai dengan peletakan batu pertama atau groundbreaking yang digelar Kamis (2/11) kemarin.
Dalam pidatonya, Jokowi menyampaikan ada tiga hal yang sering ditanyakan soal IKN. Pertama, sebut Jokowi, soal urusan sekolah.
“Awal-awal, yang sering ditanyakan pada saya mengenai IKN itu adalah biasanya kalau yang ingin pindah itu urusan anak. ‘Pak, anak saya kalau saya pindah sekolahnya di mana?” kata Jokowi dalam acara groundbreaking PLTS 50 MW di IKN yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (2/11/2023).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedua, Jokowi menyebut, pertanyaan yang sering ditanyakan adalah soal rumah sakit. Jokowi mengatakan, kedua pertanyaan ini sudah terjawab.
Dia mengatakan, proyek pembangunan sekolah telah dimulai yang ditandai dengan peletakan batu pertama atau groundbreaking Nusantara Intercultural School yang akan dibangun oleh Jakarta Intercultural School (JIS). Kemudian, pemerintah juga akan membangun sekolah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
“Kemudian urusan sakit, ‘Pak kalau sakit kita harus ke rumah sakit di mana?’ Juga sudah di-groundbreaking empat rumah sakit sampai hari ini. Menurut saya sudah kebanyakan. Jadi kalau ada keluarga kita ada yang sakit, rumah sakitnya sudah ada,” terangnya.
Pertanyaan ketiga yang ditanyakan kepadanya ialah soal listrik. Jokowi mengatakan, pertanyaan itu dilontarkan rumah tangga dan investor. Menurut Jokowi, persoalan listrik ini terjawab yang ditandai dengan peletakan batu pertama PLTS berkapasitas 50 MW.
“Nah pertanyaan yang ketiga yang sangat penting, yang bertanya sekarang rumah tangga dan juga investor. ‘Pak listriknya ada nggak siap atau tidak, katanya green energy, di mana?’. Jawabannya sore hari ini juga sudah ada,” ujarnya.
“Kita akan melakukan groundbreaking pembangunan pembangkit listrik tenaga surya yang berkapasitas 50 megawatt. Ini adalah pionir pembangkit energi terbarukan di IKN,” tambahnya.
Tak cuma itu, Jokowi juga menyampaikan dua pesan. Jokowi menjabarkan, pertama, kebutuhan listrik di IKN harus selalu tercukupi.
“Tadi Pak Dirut menyampaikan ‘Pak ini masih ada kapasitas yang bisa dinaikkan kalau memang masih dibutuhkan’. Nggak apa-apa pelan-pelan tapi kebutuhan selalu tercukupi, yang paling penting itu. Kebutuhan selalu tercukupi, yang pertama,” katanya.
Kedua, Jokowi berpesan agar tidak ada kabel yang terlihat di IKN. Jokowi ingin agar semua kabel ditanam di dalam tanah.
“Yang kedua yang saya minta sejak awal kabelnya jangan kelihatan mata, harus semua ground cable, dimasukkan ke ducting di bawah tanah. Masa kita masih membangun ibu kota yang bagus seperti ini masih kabelnya di atas,” katanya.
Jokowi mengatakan, PLTS ini akan memproduksi energi hijau sekitar 93 gigawatt hours per tahun. Kemudian dapat mereduksi emisi 104 ribu ton CO2 per tahun.
Dia melanjutkan, pembangunan PLTS ini menunjukkan keseriusan pemerintah menyiapkan sistem kelistrikan yang handal berbasis pada energi ramah lingkungan. “Pemanfaatan EBT di IKN selaras dengan konsep pembangunan IKN sebagai ibu kota negara yang berkonsep forest city yang hijau dan ramah lingkungan,” ujarnya.
(acd/ara)