Jakarta –
Tahun 2022 bisa dikatakan sebagai tahun mobil listrik di Indonesia. Beragam mobil listrik baru bermunculan di Indonesia pada tahun 2022. Dimulai dari Hyundai Ioniq 5 yang merupakan mobil listrik pertama yang dirakit oleh Indonesia. Jejak Hyundai menghadirkan mobil listrik rakitan dalam negeri yang diikuti oleh Wuling melalui Air ev.
Wuling juga terkenal memasang mobil listriknya di Cikarang. Padahal, mobil listrik yang dihadirkan Wuling cukup fenomenal karena dijual dengan harga Rp 230 jutaan, setara dengan mobil konvensional. Toyota yang selama ini selalu fokus pada mobil hybrid akhirnya meluncurkan mobil listrik bZ4X.
Mobil listrik juga mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Apalagi saat KTT G20 di Bali. Mobil listrik dipilih sebagai alat transportasi pada KTT G20. Pemerintah telah menyediakan sekitar 836 mobil listrik untuk kepala negara hingga delegasi setingkat menteri.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Wuling Air ev Foto: Luthfi Anshori/ detikOto
Kendaraan yang digunakan antara lain Genesis G80, Hyundai Ioniq 5, Toyota bZ4X, Lexus UX300e, bahkan Wuling Air EV. Sebanyak 836 unit mobil listrik merupakan hasil kerjasama pemerintah dengan produsen dalam status pinjaman. Meski demikian, ada beberapa pejabat negara yang justru membawa kendaraan sendiri dan memilih mobil antipeluru dengan pertimbangan keamanan. Misalnya Presiden AS Joe Biden membawa ‘The Beast’ dan juga Presiden China Xi Jinping dengan mobil kepresidenan Hongqi N701.
Sebelum digunakan pada KTT G20 November lalu, Presiden Joko Widodo juga menjajal mobil yang ditujukan untuk kepala negara itu saat berkunjung ke Kawasan Industri Terpadu Batang, Jawa Tengah. Jokowi cukup terkesan dengan keistimewaan mobil listrik tersebut.
“Saya coba mobil listrik Genesis dari Hyundai tadi. Saya kira mulus, tidak berisik,” ujarnya saat itu.
Toyota bZ4X di Nusa Dua Bali Foto: dok. Toyota Indonesia
Karpet merah yang digulirkan pemerintah untuk mobil listrik tak berhenti sampai di situ. Belum lama ini, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengumumkan pemerintah akan memberikan subsidi kepada konsumen yang ingin membeli mobil listrik. Meski belum bisa dipastikan, Agus mengungkapkan kisaran subsidi yang akan diberikan adalah Rp 80 juta untuk membeli mobil listrik. Namun, syaratnya mobil listrik tersebut harus memiliki pabrik di Indonesia. Dengan adanya subsidi, diharapkan harga mobil listrik akan lebih terjangkau sehingga masyarakat berbondong-bondong beralih menggunakannya.
Secara terpisah, Jokowi mengatakan, insentif bagi pengguna mobil listrik mencontoh beberapa negara yang sudah menerapkannya. Menurut Jokowi, pemberian insentif kendaraan listrik dapat menggairahkan pasar dalam negeri. Apalagi jika pabrikan memiliki fasilitas pabrik di Indonesia yang menghidupkan industri komponen lokal.
“Kita berharap dengan insentif ini industri mobil listrik dan sepeda motor listrik di negara kita bisa maju. Kalau maju pasti pajak naik, PNBP pasti naik,” kata Jokowi.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menambahkan subsidi kendaraan listrik bukan soal mendukung atau memudahkan orang kaya untuk membeli kendaraan listrik. Karena tidak semua mobil listrik disubsidi, hanya model tertentu saja yang diberikan pengecualian ini.
“Tidak semua mobil listrik – untuk orang kaya atau mewah – disubsidi. Tapi (mobil listrik) dengan harga tertentu. Kebijakan ini sedang dievaluasi,” jelas Airlangga.
Simak videonya “RI subsidi Rp 80 juta untuk mobil listrik, negara lain gimana?”
[Gambas:Video 20detik]
(kering/makan)