Jakarta –
Tersangka virus set-top box (STB) meledak beberapa waktu lalu, mendirikan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Infokom) mulai berbicara. Padahal, Kominfo menyebut ada kemungkinan kecil STB bisa meledak.
Direktur Penyiaran PPI Ditjen Kementerian Komunikasi dan Informatika Geryantika Kurnia mengimbau masyarakat untuk mengecek ulang isu-isu yang belum diketahui kebenarannya.
“Pastikan STB sudah terverifikasi sehingga ada garansi dari pabrikan. Jika ada masalah terkait STB bisa disampaikan ke Service Center atau Call Center 159 terdekat,” ujarnya, Senin (12/5). /2022).
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Gery menyampaikan secara singkat penyebab alat elektronik kecil seperti STB dan alat lainnya meledak biasanya karena instalasi listrik yang kurang baik.
“Tidak mungkin STB bisa meledak dan hancur/terbakar seketika karena konsumsi daya STB kecil (rata-rata 5-10 watt) dan komponen kapasitor yang digunakan pada alat ini juga kecil, tidak seperti kapasitor pada pemancar TV/radio ,” dia berkata.
“Kalaupun meledak, biasanya semburan asap kecil, bukan bom,” tambah Gery.
Lebih lanjut Gery mengatakan instalasi listrik yang buruk dan tegangan yang tidak stabil dapat memicu terjadinya ledakan.
“Mayoritas kapasitor di perangkat konsumen sekarang menggunakan model solid-state, bukan lagi model tabung,” tambahnya.
Kementerian Komunikasi dan Informatika juga telah melakukan investigasi terkait set top box viral meledak di media sosial. Hasilnya, bukan karena set top box yang rusak atau yang lainnya, tapi karena konektor atau colokan listrik lebih sering dipakai bersamaan.
Seperti diberitakan sebelumnya, sempat viral insiden ledakan STB. Diketahui, perangkat tersebut digunakan terus menerus hingga kepanasan dan menimbulkan percikan api.
Namun, tidak diketahui apakah STB memenuhi standar Kominfo. Namun sayangnya, video tersebut terus tersebar luas di media sosial.
Simak Video “Mahfud Md Sampaikan Daftar Stasiun TV yang Masih Bandel Pakai Siaran Analog”
[Gambas:Video 20detik]
(Agustus/Februari)