Jakarta –
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) melakukan reorganisasi direksi dan komisaris, termasuk Direktur Teknologi Informasi dan Direktur Manajemen Risiko. Aksi pemberhentian direksi tersebut merupakan tindak lanjut dari gangguan layanan perbankan yang terjadi beberapa waktu lalu.
Keputusan tersebut merupakan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPST) Tahunan yang digelar hari ini, Senin (22/5/2023). Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan RUPST telah berkomitmen memperkuat transformasi digital dan budaya, guna mewujudkan visi menjadi Top Ten Global Islamic Banks 2025.
Sejalan dengan itu, perseroan melakukan restrukturisasi susunan direksi dan komisaris. Pertama, perseroan memberhentikan dengan hormat Achmad Syafii sebagai Direktur Teknologi Informasi dan Tiwul Widyastuti sebagai Direktur Manajemen Risiko.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
“Kemudian mengangkat dan mengangkat Saladin D. Effendi sebagai Direktur Teknologi Informasi dan Grandhi Helmi H. sebagai Direktur Risk Management,” ujar Hery, dalam Media Conference Presentasi Hasil RUPS Tahun Buku 2022 PT Bank Syariah Indonesia Tbk, Senin ( 22/5/2023) .
Sebelumnya Saladin D. Effendi menjabat sebagai Chief Information and Security Officer di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Sedangkan Grandhis Helmi H. sebelumnya menjabat sebagai Head of Commercial Risk Group 1 di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Selain itu, BSI juga memberhentikan dengan hormat Adiwarman Azwar Karim sebagai Komisaris Utama dan Nizar Ali sebagai Komisaris, selanjutnya mengangkat dan mengangkat Muliaman D. Hadad sebagai Komisaris Utama/Independen.
Bersambung ke halaman berikutnya.