Jakarta –
Di tengah pertanyaan yang bergolak kecerdasan buatan (AI)mantan CEO Google Eric Schmidt mengaku khawatir manusia akan mulai jatuh cinta pada AI.
Dalam sebuah wawancara dengan ABC News, Schmidt mengeksplorasi potensi dan bahaya menjadi lebih pintar. Schmidt menunjukkan bahwa salah satu potensi positifnya adalah kehadiran ‘tutor AI’ yang mengajar di sekolah swasta di Silicon Valley.
“Bayangkan dunia di mana Anda memiliki tutor AI yang meningkatkan kemampuan pendidikan semua orang dalam semua bahasa di seluruh dunia. Dan teknologi ini, umumnya dikenal sebagai model bahasa besar, akan melakukannya,” kata Schmidt seperti dikutip dari Futurism, Selasa (11/4/2023).
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Namun pada saat yang sama teknologi seperti AI juga memiliki tantangan tersendiri, menurut Schmidt. Tak hanya masalah misinformasi seperti deepfake, Schmidt juga khawatir AI bisa memengaruhi hubungan manusia.
“Kami mendapat tantangan baru yang luar biasa dari ini, apakah ini palsu yang Anda bicarakan, atau apa yang terjadi ketika seseorang jatuh cinta dengan tutor AI mereka”? kata Schmidt.
Ia kemudian mencontohkan artikel New York Times yang menceritakan pengalaman kolumnis Kevin Roose yang ‘ditembak’ oleh chatbot Bing dan diminta untuk meninggalkan istrinya.
Kecemasan Schmidt ternyata ada hikmahnya juga. Saat ini juga terdapat pasar untuk mencari mitra virtual yang ditenagai oleh AI, salah satunya adalah Replika.
Replica menawarkan layanan ‘pacar AI’ dalam bentuk chatbot yang mirip dengan ChatGPT. Pengguna juga dapat membuat avatar pacar impian mereka. Replika mengklaim bahwa saat ini ada dua juta orang yang menggunakan layanannya.
Akhirnya, Schmidt mengakui bahwa semua teknologi baru dan canggih memiliki efek sampingnya. Ia mencontohkan kehadiran media sosial yang semula hanya digunakan untuk berhubungan dengan teman dan keluarga menjadi tempat yang penuh bahaya.
“Lihatlah bagaimana media sosial digunakan untuk mengganggu pemilu, untuk menyakiti. Orang-orang sekarat karena media sosial,” kata Schmidt.
“Tidak ada yang bermaksud menjadi tujuan, tapi itu terjadi. Bagaimana kita bisa mencegahnya dengan teknologi (AI) ini,” tambahnya.
Tonton Video “Peringatan Joe Biden tentang Keamanan AI”.
[Gambas:Video 20detik]
(vmp/vmp)