Jakarta –
Semakin banyak kendaraan yang menggunakan bahan bakar fosil, semakin banyak pula emisi karbon yang dilepaskan ke udara. Pelepasan gas yang berlebihan dapat menyebabkan pemanasan global atau efek rumah kaca yang berbahaya bagi manusia dan makhluk hidup lainnya.
Udara yang dihirup oleh makhluk hidup akan tercemar akibat emisi karbon yang berlebihan, yang akan berdampak buruk bagi kesehatan manusia dan lingkungan.
Tidak hanya itu, emisi karbon berlebih juga akan menimbulkan dampak yang lebih besar seperti perubahan iklim yang semakin tidak pasti dan mengakibatkan banjir, kelaparan, bahkan ketidakstabilan ekonomi.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Visi Toyota dan Pengurangan Emisi Karbon
Sejak 2010, Toyota Global berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon kendaraan (CO2) hingga 90 persen pada 2050 dengan mempromosikan mobil listrik hemat bahan bakar.
Di Indonesia, Toyota tidak hanya menawarkan 4 model HEV yakni Corolla Cross Hybrid, CHR Hybrid, Corolla Altis Hybrid dan Camry Hybrid, namun juga mengembangkan berbagai jenis kendaraan listrik lainnya.
Diketahui, Toyota telah berhasil memproduksi 55 model kendaraan listrik yang terbagi dalam empat kategori, yakni Hybrid Electric Vehicles (HEV), Plug-in Hybrid Electric Vehicles (PHEV), Battery Electric Vehicles (BEV), dan Fuel Cells. Electric Vehicle (FCEV) diluncurkan dari data Toyota Global.
Kendaraan Listrik Hibrida Plug-In atau jenis Prius PHEV (di luar Indonesia disebut Prius Time) merupakan salah satu jagoan di kelas hybrid plug-in-nya, meski belum dipasarkan secara massal di Indonesia.
Prius PHEV cukup istimewa karena dilengkapi dengan sistem plug-in, di mana pemilik dapat mengisi ulang baterai Prius layaknya mengisi ulang mobil listrik murni.
Baik HEV maupun PHEV menjadi bukti keseriusan Toyota menggarap pasar kendaraan listrik yang menggabungkan mesin bensin dan motor listrik atau baterai.
Keduanya sama-sama pilihan ideal, terutama bagi pengendara yang sensitif terhadap konsumsi bahan bakar, sekaligus menginginkan mobil dengan emisi CO2 yang rendah.
Terbukti dengan teknologi terbaru yang dibawa pada model HEV dimana mobil ini tidak hanya mengurangi konsumsi bahan bakar tetapi juga mengurangi emisi karbon.
Foto: Toyota
Mobil Hybrid Toyota Berikan Pengalaman Berkendara yang Seru
Kehadiran motor listrik dalam sistem mobil hybrid Toyota tidak hanya menawarkan pengendaraan yang halus dan senyap serta efisiensi bahan bakar. Lebih dari itu, kendaraan jenis ini juga menjanjikan akselerasi instan yang mulus.
Dengan kata lain, mobil listrik hibrida dapat membawa dimensi lain dalam berkendara, dan alasan tersebut cukup untuk membenarkan bahwa mobil hibrida Toyota layak disebut sebagai pilar masa depan berkendara yang lebih efisien, rendah emisi, dan hemat bahan bakar.
Salah satunya saat bepergian di kota yang padat dan sering macet, penggunaan mobil listrik HEV Toyota sangat cocok untuk digunakan.
Mode berkendara Electric Vehicle (EV) Mode yang melengkapi setiap mobil hybrid Toyota, dimana baterai atau motor listrik digunakan sebagai satu-satunya sumber penggerak mobil akan memberikan pengalaman berkendara yang lebih menyenangkan.
Contoh konkritnya bisa dilihat misalnya ketika pemilik mobil hybrid Toyota mengendarai kendaraannya di tengah kemacetan lalu lintas. Dalam keadaan ini, mesin bensin mati secara otomatis, dan mobil digerakkan oleh motor listrik atau baterai saja.
Dengan kemampuan mematikan mesin bensin secara otomatis saat macet, tentunya lebih irit bahan bakar. Selain itu, emisi karbon kendaraan berkurang secara signifikan.
Dengan teknologi hybrid yang layak dan katalog mobil yang beragam, kendaraan listrik Toyota jelas memiliki sejarah panjang dalam mengembangkan teknologi mobil listrik yang aman, hemat bahan bakar, dan rendah emisi.
Sementara itu, dalam kondisi harga BBM yang melambung tinggi, solusi berkendara menggunakan EV Mode yang memberikan efisiensi lebih besar dari mobil konvensional masuk akal.
(Promosi Konten/Toyota)