Jakarta –
Mochammad Iriawan meminta maaf di depan tamu undangan, pemangku kepentingan olahraga, dan pemilih Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI. Diakuinya, selama menjabat sebagai General Manager PSSI tak luput dari kesalahan.
Beberapa jam lagi, Iriawan akan pensiun sebagai Ketua Umum PSSI. Dia akan digantikan oleh salah satu dari empat kandidat yang dinominasikan. Antara La Nyalla Mattalitti, Erick Thohir, Doni Setiabudi, dan Arif Wicaksono.
“Sulit dipercaya waktu berlalu begitu cepat. Momen yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat Indonesia telah tiba. KLB PSSI segera dilaksanakan untuk memajukan seluruh elemen sepakbola Indonesia,” kata Iriawan sapaan akrab Iwan Bule dalam sambutannya.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
“Seperti halnya sebuah kapal, selama pelayaran saya berlayar, PSSI memang melewati lautan yang ganas. Banyak kendala yang harus diperhatikan hingga awak kapal mengambil langkah yang tepat, dan terkadang menimbulkan ketidaknyamanan bagi penumpang.”
“Di penghujung jabatan ini, saya berjanji KLB akan berjalan secara bertahap dan berjalan dengan aman, tertib, lancar, nyaman dan terkendali. Hari ini dalam forum yang terhormat, I Mochamad Iriawan akan mengakhiri masa bakti sebagai ketua umum tahun 2019. -2023,” ujarnya.
“Yang ingin saya sampaikan adalah saya akan tetap berada di komunitas sepak bola meski tidak lagi di federasi. Sepak bola adalah bagian dari jiwa saya,” tegasnya.
“Pada kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran selama 3 tahun 3 bulan. Saya bersyukur bisa ikut serta mengembangkan organisasi PSSI dan membangun Timnas yang kita banggakan,” ujar Iriawan.
“Timnas senior, timnas U-20, dan timnas putri melangkah ke Piala Asia yang sudah lama tidak diraih dan menaikkan rangking FIFA. Alhamdulillah, mereka juga mampu bertahan dari situasi sulit. Pandemi COVID-19, saya bersyukur diberi kesempatan untuk berkiprah di sepak bola nasional,”
“Akhirnya saya selaku ketua mengucapkan terima kasih kepada bapak presiden atas perhatiannya yang besar terhadap sepak bola. Yang tidak bisa diwujudkan pada masa kepemimpinan saya adalah adanya pusat pelatihan, namun saat bertemu dengan presiden ada rencana untuk membuat pusat pelatihan di ibu kota. Nusantara. (IKN) ,”
“Sebagai manusia biasa tentunya saya tidak luput dari kesalahan. Maafkan saya jika saya banyak kekurangan. Saya tidak sempurna karena yang sempurna itu milik Tuhan,”
“Selamat menjalankan KLB, semoga general manager berjalan dengan baik dan menghasilkan ketua yang totalitas. Setelah KLB, semoga tidak ada perbedaan pandangan tapi satu visi untuk memajukan sepak bola nasional.”
“Saya tinggalkan timnas, saya tinggalkan kompetisi, saya serahkan sepak bola Indonesia ke manajemen baru,” pungkasnya.
(mcy/afff)