Jakarta –
Morning Whistle berhasil menyabet juara pertama beregu putra dan putri dalam Liga Tenis Meja Indonesia Terry Palmer (LTMTPI) Seri Pertama 2023/2024, yang berlangsung di Dewan Sukan Singgasana Bandung, Jawa Barat, 9 Maret 2022.
Christin Ferliana dan kawan-kawan mulai menempatkan PTM Wilson Pesik di urutan pertama dengan tak terkalahkan dalam lima pertandingan. Sayangnya, tim besutan Yopie Warsono gagal menuntaskan performa setelah kalah dari Asian All Star lewat gol
“Alhamdulillah Morning Whistle mampu menduduki peringkat pertama Liga Seri Pertama tanpa kalah meski harus melalui pertarungan yang sengit. Dan, kami akan berusaha mempertahankan gelar ini pada Seri Kedua di Surabaya pada Juni 2023 nanti,” ujar Christin. Ferliana, peraih medali perak dan perunggu SEA Games 2005 Filipina bertemu usai pertandingan.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Kesuksesan Christin Ferliana dan kawan-kawan dituntaskan oleh tim putra Morning Whistle yang diperkuat oleh peraih medali perunggu Paralympic Games Tokyo 2021, David Yacob.
Pada laga penentuan melawan PTM Sukun yang berlangsung hingga Jumat (10/3/2023) dini hari WIB, Triono tampil sebagai penyelamat dengan mengalahkan Hafid dengan skor 3-1 (12-10, 7-1, 11-5, 11). -6). Kemenangan ini sekaligus membawa Wisel Pagi unggul 3-2 atas Sukun.
“Wisel Pagi dan PTM Prima Nusantara sama-sama meraih 6 kali menang dan kalah 1 kali. Namun Wisel Pagi berada di urutan pertama karena mengalahkan Prima Nusantara. Istilahnya unggul head to head. Namun, Tim Putra Terbaik PTM meraih Juara Seri Pertama dan Asia Bintang menjadi juara di beregu putri,” jelas Sekretaris Jenderal Liga Tenis Meja Indonesia, Hendra Darmawan.
“Saya tidak menyangka Wisel Pagi akan mendominasi tim putra dan putri di Seri Pertama. Perjuangan anak-anak sangat luar biasa,” ujar Manajer PTM Wisel Pagi, Jopie Warsono.
Di laga hari kedua laga perdana Liga Seri Seri, Kamis (9/3/2023), Fernando dan Gusti Syaiful tak hanya menjadi kunci sukses PTM Prima Nusantara mengalahkan PTM Best dengan skor 3-2. Namun, mereka berhasil mempermalukan petenis meja nasional asal Korea Selatan lainnya, Jeong Yeong-hun yang direkrut PTM Best.
Penampilan Nando, sapaan akrab Fernando yang bermain di tunggal kedua memang luar biasa. Meski tertinggal 0-2, ia mampu finis dengan skor 3-2 (6-11,
7-11, 11-8, 11-9, dan 11-9). Begitu pula Gusti yang dipanggil Gusti Syaiful yang bermain di tunggal keempat, mengulang sukses Nando dengan skor 3-1 (11-8, 7-11, 12-10, dan 11-8).
“Saya tertinggal 0-2 karena Jeong adalah pemain berkualitas dengan waktu terbang lebih banyak. Kunci kemenangan saya adalah kesabaran. Dan, saya senang bisa mengalahkannya,” ujar Nando.
“Saya senang bisa mengalahkan petenis meja Korea Selatan. Ini adalah kemenangan pertama saya melawan petenis dari luar negeri. Liga ini memberi saya kesempatan untuk menunjukkan kemampuan saya dan menambah pengalaman bermain saya,” kata Gusti.
Meski liga yang dipelopori oleh pecinta tenis meja Singgih Yehezkiel ini baru saja menyelesaikan putaran pertamanya, para atlet dan pelatih sudah merasakan persaingan yang ketat untuk mendapatkan tempat terbaik. Karena itu, mereka berharap liga ini bisa dipertahankan.
“Persaingan di liga ini cukup ketat. Saya yakin jika liga ini berlanjut dapat mengembalikan kejayaan tenis meja Indonesia. Kerinduan anak-anak akan persaingan yang berkualitas terobati sehingga mereka dapat melanjutkan program latihan untuk menghadapi masa depan. pertandingan,” ujar Pelatih PTM Jatim Terbaik, Hariyono.
“Dulu ada Sirkuit Tenis Meja Utama (Silatama) yang melahirkan pemain-pemain legendaris yang tidak hanya menjuarai SEA Games tapi bisa masuk ke Olimpiade. Ada Anton Seseno, Lingling Agustin, Ismu Harianto. Sekarang ada Liga Tenis Meja yang dirancang oleh Pak Singgih. Yehezkiel mengacu pada sistem kompetisi olimpiade. Saya kira wajar jika banyak orang mengatakan bahwa Pak Singgih disebut Bapak Tenis Meja Indonesia karena perannya dalam membangun prestasi tenis meja Indonesia ,” ujar Franky, Pembina PTM Sukun.
Keberadaan Liga yang diikuti 8 PTM putra dan 7 PTM putri plus Bintang Asia putra dan putri itu juga mendapat apresiasi dari Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Jabar, Drs H Asep Sukmana.
“Kompetisi yang berkualitas tentu akan menghasilkan atlet-atlet yang berkualitas pula. Makanya liga ini harus didukung. Saya kangen dengan legenda tenis meja yang kebetulan berasal dari Jawa Barat seperti Anton Suseno dan Rossy Sheikh Abubakar yang telah mengharumkan nama bangsa dan negara. Semoga dari sini Liga akan lahir untuk menggantikan mereka yang bisa masuk ke Olimpiade,” ujar Asep Sukmana yang membuka LTMPTI 2023-2024 mewakili Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Pada Jumat, 10 Maret 2023, Inter Master akan dipertandingkan dengan masing-masing 2 atlet mewakili PTM dan 10 pemain asing yang hadir di Liga.
Simak video “Ayus Lolos Final BNI Sirnas Purwokerto: Lebih Pede-Tolak Merendahkan Lawan”
[Gambas:Video 20detik]
(lari/lari)