Jakarta –
Recall atau penarikan kembali unit motor yang sudah dijual ke konsumen merupakan salah satu bentuk tanggung jawab pabrikan kepada pelanggan. Jika motor mengalami cacat karena kesalahan saat proses produksi, maka pabrikan wajib melakukan recall.
Seperti diungkapkan President Director & CEO YIMM (Yamaha Indonesia Motor Manufacturing) Dyonisius Beti, pabrikan bakal selalu memenuhi komitmennya dalam menjaga kepuasan pelanggan dan mengikuti peraturan pemerintah. Jika memang kendaraan harus dilakukan recall, maka pabrikan seperti Yamaha bakal melakukannya.
“Ada standar global Yamaha. Kalau itu menyangkut kesalahan pabrik, kita harus bertanggung jawab penuh, dan kita akan recall,” terang Dyon di Head Office YIMM, Cakung, Jakarta Timur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kalau recall itu artinya kita akan announce (mengumumkan) secara pabrik, baik itu global product seperti R25 dan itu free of charge. Kita report kepada otoritas setempat, berapa persen sudah kita cover, sampai kita cover 100 persen. Seluruh produk yang sudah dibeli konsumen, Yamaha bertanggung jawab penuh,” sambung Dyon.
Yamaha termasuk pabrikan yang tak sungkan-sungkan melakukan recall. Misalnya pada tahun 2020, pabrikan berlambang garpu tala ini mengumumkan recall untuk sekitar 78 ribu unit motor Nmax, MT-25, hingga R25 di Jepang. Recall dilakukan karena reflektor belakang tidak memenuhi standar keselamatan.
Di Indonesia, pada Agustus 2022 YIMM melakukan recall terhadap motor trail WR155R. Recall dilakukan untuk unit WR155R dengan nomor rangka MH3DG3710LK001001 – MH3DG3710NK043560. Adapun komponen yang diperiksa adalah Bearing Front Wheel yang berfungsi untuk kestabilan roda depan.
“Karena Yamaha adalah global company, di mana sebetulnya ada satu standar untuk recall. Jadi harus ikut kepada regulasi di tiap negara. Kalau negara itu ketentuannya A, B, C, terjadi, harus recall ya pasti recall. Kita tidak mungkin lari dari ketentuan yang ada,” sambung Dyon.
Beda ceritanya kalau motor bermasalah karena kualitas material. Menurut Dyon, itu bisa dilakukan dengan cara konsumen melakukan klaim garansi. “Jika menyangkut quality problem, itu ada masa garansi. Ada masalah tergantung kepada item-nya apa. Dan kalau masih masa garansi pasti itu free of charge atau kustomer tak dikenakan biaya sama sekali,” bilang Dyon.
Simak Video “Yamaha R25 dan MT-25 Recal di Malaysia, RI Gimana?”
[Gambas:Video 20detik]
(lua/din)