liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
Orang RI Terbukti Kurang Piknik, Kalah Jauh Dibanding Malaysia & Thailand

Jakarta

Indonesia adalah salah satu negara yang masyarakatnya jarang piknik. Padahal, aktivitas pariwisata yang dilakukan masyarakat Indonesia lebih rendah dari beberapa negara.

Director of Human Resources and Digital InJourney Herdy Harman mengatakan, rata-rata orang Indonesia melakukan perjalanan wisata domestik hanya 2,6 kali dalam setahun.

“Indonesia orangnya jarang piknik. Dalam setahun, data United Nation World Tourism Organization 2019 rata-rata dalam setahun, orang Indonesia hanya 2,6 kali bepergian, jauh dibandingkan negara lain di dunia,” katanya di Kementerian BUMN, Jakarta , Senin (12/12/2022).

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

Berdasarkan data yang disajikan industri penerbangan dan pariwisata, posisi Indonesia berada di bawah beberapa negara. Australia misalnya 14,3 kali, Malaysia 10,3 kali, Korea Selatan 6,6 kali dan China 5,7 kali. Kemudian, Jepang 4,7 kali dan Thailand 3,6 kali.

Peringkat india lebih tinggi dari Vietnam 1,7 kali, India 1,1 kali, dan Filipina 1,0 kali.

Oleh karena itu, kata dia, promosi pariwisata kebanggaan Indonesia perlu digalakkan.

“Jadi patut didorong untuk mengangkat kebanggaan berwisata di Indonesia dan lainnya,” ujarnya.

Masih dalam data yang disajikan, potensi wisman Indonesia bisa dimaksimalkan hingga 5 kali lebih dekat ke China. Hasil simulasi menunjukkan peningkatan hingga 5 kali lipat akan mendorong dampak ekonomi langsung di kisaran Rp3.281,7 triliun, atau setara 18,4% dari PDB nominal, jauh lebih besar dibandingkan tahun 2019.

(acd/eds)