Jakarta –
Viral perkelahian dua pemotor antara pengguna Harley Davidson dan Kawasaki Ninja dua tak di simpang Lukluk, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali. Apa pemicunya?
Dalam video yang beredar di media sosial kedua pengendara yang bertikai itu saling pukul. Dua bikers itu sama-sama masih menggunakan helm. Dari awalnya saling tendang, keduanya lantas baku hantam sambil meninggalkan motor mereka tergeletak begitu saja di jalanan.
Dikutip dari detikBali, aksi road rage itu dipicu saat rombongan motor dua tak tersebut menyalip pengendara moge. Diduga karena terkejut, pengendara moge menendang salah satu pemotor ninja yang lewat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keduanya sudah berdamai. Video perdamaian antara kedua rider itu diunggah oleh pemilik akun @dharmaisme, dia menjelaskan pengendara Ninja bernama Wayan Suandini dan pengendara moge bernama Putu Gede Sanata bertemu di rumah salah satu pegiat moge di Denpasar bernama Ajik Guntur.
“Pada saat kejadian, menurut teman tyang (saya), Ninja salip Harley. Terus Harley terkejut lalu menendang Ninja,” jelas @dharmaisme.
Rombongan Ninja pun mengejar pengendara moge karena tak terima ditendang. Pengendara moge berhasil diadang di simpang empat Lukluk. Adu jotos pun terjadi.
“Ini kejadian di Lukluk, ini murni kesalahpahaman, jadi di mana video yang viral, sudah saling berdamai tanpa paksaan, dengan sudah berdamai dengan ikhlas. Tidak ada antara klub dengan klub. Ini murni (masalah) pribadi,” ujar pria yang menengahi masalah itu.
“Supaya khalayak ramai (tidak mengira) ini bukan karena moge, bukan karena dua tak. Ini betul-betul salah paham di antara semua adalah pribadi. Ini dalam perdamaian dan akan saya setujui,” ujar pria itu lagi.
Aksi perkelahian di jalan ini masuk dalam kategori road rage
Aksi ini tentu tidak patut ditiru. Praktisi Road Safety & Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) menjelaskan road rage adalah perilaku agresif atau arogan yang ditunjukkan oleh pengendara kepada pengguna jalan lainnya.
“Perilaku ini (road rage) termasuk penghinaan kasar dan verbal, berteriak, ancaman fisik atau perilaku mengemudi berbahaya yang ditargetkan kepada pengemudi lain, pejalan kaki atau pengguna jalan lainnya dalam upaya untuk mengintimidasi atau melepaskan kekesalan atau ketidaksukaannya,” kata Jusri dalam keterangannya, belum lama ini.
Jusri membeberkan pemicu pengemudi agresif di antaranya berhubungan dengan kekuasaan seperti pejabat, organisasi masyarakat, instansi hukum, rombongan seperti iring-iringan jenazah, motor fans club, dan sebagainya. Tak hanya itu dimensi kendaraan yang lebih besar, mahal dan mewah juga berpotensi jadi pemicu road rage.
Sementara penyebab dari road rage muncul lahir dari beragam faktor di jalan, utamanya dari kecakapan pengemudi. Yakni, dari tidak mau mengalah dengan kendaraan lain hingga tak mematuhi aturan.
“Kesadaran aturan hukum dan tata tertib berlalu lintas di jalan yang lemah. Kesadaran berbagi (empati) yang lemah. Dan penegakan hukum paska kejadian yang kurang tegas,” kata Jusri.
“Kasus-kasus seperti ini banyak mengakibatkan tindak anarkis atau fisik, perusakan namun berakhir dengan tidak berlanjutnya menjadi kasus hukum sama dengan damai dengan pertimbangan restorative justice,” ungkap Jusri.
Adapun Jusri membagikan tips untuk menghindari road rage di jalan, sebagai berikut:
1. Sediakan waktu spare untuk setiap perjalanan, sehingga anda tidak dalam tekanan waktu saat mengemudi.
2. Rencakan rute perjalanan, hindari rute-rute macet ataupun spot-spot yang dikenal sebagai area bronx
3. Tertib berlalu lintas
4. Antisipasi segala kemungkinan terburuk (jaga jarak)
5. Mengalah kepada pengguna jalan yang agresif, jika terjadi insiden, kedua belah pihak yang terlibat akan rugi.
Simak Video “Kawasaki Ninja e-1 & Ninja 7 Hybrid: Makin Buas Tenaganya, Makin Irit Pengeluarannya!”
[Gambas:Video 20detik]
(riar/dry)