Jakarta –
POLISI Cina memegang seorang pria yang membuat berita palsu menggunakan Obrolan GPT. Ini tampaknya menjadi kasus penegakan hukum pertama di China terkait dengan pelecehan tersebut kecerdasan buatan (AI).
Polisi di Provinsi Gansu China barat laut menangkap seorang pria, yang diidentifikasi hanya dengan nama belakangnya Hong, karena diduga menggunakan ChatGPT untuk membuat artikel berita palsu tentang kecelakaan kereta api yang menewaskan sembilan orang.
Setelah menemukan artikel pertama pada 25 April, divisi siber di kepolisian setempat menemukan beberapa versi cerita yang sama dengan lokasi kecelakaan yang berbeda.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Artikel berita palsu itu diunggah secara bersamaan oleh lebih dari 20 akun di Baijiahao, platform blog milik Baidu. Berita palsu tersebut sudah mendapatkan lebih dari 15.000 klik saat ditemukan oleh otoritas setempat, seperti dikutip dari The Verge, Rabu (10/5/2023).
Otoritas Gansu kemudian menelusuri sumber artikel tersebut ke sebuah perusahaan independen yang dijalankan oleh Hong yang mengoperasikan beberapa saluran blog berita.
Polisi setempat mengklaim Hong mengaku menggunakan Obrolan GPT untuk menulis ulang artikel berita viral untuk menghindari sensor konten duplikat. Setelah itu dia mengunggah berita yang dibuat oleh ChatGPT secara online setelah diberi tahu cara menghasilkan uang melalui lalu lintas internet oleh seorang teman.
Hong ditahan di bawah hukum yang mengatur ‘teknologi sintesis mendalam’. Teknologi deep synthesis mengacu pada AI yang digunakan untuk membuat teks, gambar, video atau media lainnya. Undang-undang menyatakan bahwa layanan deep synthesis tidak dapat digunakan untuk menyebarkan penipuan.
China sendiri sebenarnya adalah salah satu negara pemblokiran Obrolan GPT. Namun beberapa pengguna di negeri Tirai Bambu itu bisa mengakses chatbot tersebut menggunakan VPN.
Hong didakwa “menghasut perkelahian dan menyebabkan masalah” – istilah yang biasa digunakan untuk tersangka yang dituduh membuat atau menyebarkan informasi yang salah secara online. Jika terbukti bersalah, Hong bisa dipenjara selama lima hingga 10 tahun.
Simak Video “Giliran Mark Zuckerberg Pamer Pesaing ChatGPT”
[Gambas:Video 20detik]
(vmp/fyk)