Jakarta –
Tim bulu tangkis Indonesia diminta tidak meremehkan lawannya di SEA Games Kamboja 2023. Hal ini penting untuk merefleksikan kegagalan di Vietnam tahun lalu.
Indonesia pada SEA Games Vietnam mematok target tiga medali emas dari sektor beregu putra, tunggal putra, dan ganda putra. Namun, dari nomor yang diumumkan, hanya satu yang mencapai target, yakni ganda putra Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin.
Sedangkan emas lainnya dibawakan oleh Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti. Ganda putri yang baru berpasangan dan tak terduga memenangkan emas. Namun berhasil menambah cadangan Merah Putih di ajang olahraga terbesar se-Asia Tenggara itu.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Sedangkan emas beregu putra untuk pertama kalinya gagal dipertahankan Indonesia sejak 2015.
Kini, tanpa dua pasang juara bertahan tersebut, PBSI masih berani mematok target lebih tinggi yakni empat medali emas. Harapannya dari beregu putra, ganda putra, ganda campuran, dan tunggal putra.
Ketua PP PBSI Binpres, Rionny Mainaky, optimistis atletnya mampu mencapai target, bahkan menjadi juara umum, asal pemain bisa fokus sejak awal dan tidak memandang rendah lawannya.
“Ya, mungkin kita memang harus percaya bahwa pemain muda sekarang sudah menang. Bagaimana kita memotivasi mereka untuk lebih berani dan percaya diri karena SEA Games tidak mudah. Kecil tapi bebannya sangat berat,” jelasnya.
“Belajar dari pengalaman kemarin, kami ingin dari sekarang menekankan kepada para pemain bahwa ini bukan pertandingan kecil. Terbukti, dari hasil kemarin (SEA Games 2021) kaget ketika melawan negara besar, karena lawan memainkan negara kecil hanya di game pertama dan kedua, ”ujarnya.
“Makanya seperti yang saya bilang tadi, kita persiapkan para atlet agar nanti benar-benar siap dan pasti menang. Itu yang kita tanamkan. Intinya jangan meremehkan lawan, meski di final tingkat Asia Tenggara.”
Sehubungan dengan itu, kepercayaan diri Rionny juga diperkuat dengan dukungan para pelatih yang serius dalam mempersiapkan atletnya masing-masing. Termasuk mengelola pelatihan mereka di lapangan, termasuk bekerja sama dengan tim psikolog dan pelatih fisik.
“Kami juga sampaikan ke psikolog anak-anak ini seperti ini. Tentu mereka punya program sendiri. Tapi akan kami laporkan agar nanti juga bisa digabungkan dengan pelatih fisik. Mereka lebih tahu karena ada komunikasi dan wawancara, sementara kita di lapangan,” ujar mantan pelatih kepala timnas Jepang itu.
“Lagipula kita akan bermain selama seminggu. Kalau kita kehilangan fokus saja, permainannya akan buruk,” kata Rionny.
Simak Video “Target Timnas Esports Indonesia di SEA Games 2023”
[Gambas:Video 20detik]
(mcy/ran)