Jakarta –
Aceh merupakan salah satu daerah penghasil kopi terbaik di Indonesia. Meningkatkan kapasitas petani kopi agar mampu menghasilkan produk kopi yang bercita rasa tinggi dan juga memiliki biji kopi berkualitas internasional.
Data IEB Institute menyebutkan, ekspor kopi Indonesia ke berbagai negara menunjukkan tren positif pada 2022. Pada periode Januari hingga Agustus 2022, nilai ekspor kopi tercatat sebesar US$ 698,18 juta, meningkat 45,52% year-on- tahun (yoy). ). Provinsi Aceh sendiri merupakan salah satu daerah penghasil kopi terbesar di Indonesia dengan total produksi pada tahun 2020 mencapai 73,42 ribu ton atau sekitar 10% dari total produksi kopi negara dengan produksi utama Kopi Gayo.
Diantara beberapa jenis kopi, Kopi Gayo merupakan salah satu kopi yang paling terkenal di berbagai wilayah di dunia. Mengingat besarnya potensi ekspor kopi Indonesia, komoditas Kopi Gayo menjadi salah satu fokus industri Bantuan Devisa Perdesaan LPEI.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Direktur Eksekutif Keuangan dan Operasional LPEI Agus Windiarto dalam sambutannya mengatakan rencana kerja sama di Aceh tahun 2023 akan lebih fokus pada pengembangan program Desa Devisa.
“Desa Devisa merupakan bantuan menyeluruh kepada masyarakat petani untuk meningkatkan kapasitas komoditas unggulan Aceh agar menembus pasar dunia,” kata Agus dalam siaran pers, Rabu (18/1/2023).
Bupati Bener Meriah, Haili Yoga mengatakan, berbagai dukungan yang diterima tentunya menjadi motivasi baru bagi warga Bener Meriah untuk terus mengembangkan komoditas mulai dari ekspor mulai dari pedesaan.
“Kami juga yakin dengan program seperti ini, Pemerintah Kabupaten Bener Meriah akan dapat melanjutkan proses peningkatan kegiatan produksi, distribusi dan transaksi komoditas secara berkelanjutan dalam mengembangkan potensi ekonomi, sosial dan lingkungan,” ujar Haili.
Dirjen Kekayaan Negara, Rionald Silaban, menyampaikan hal yang sama, melalui program Desa Devisa, masyarakat dengan produk unggulan akan diarahkan untuk meningkatkan aksesnya guna mencapai kondisi sosial ekonomi dan budaya yang lebih baik, dibandingkan keadaan sebelumnya. untuk kegiatan bantuan Devisa Desa.
“Dengan adanya program Desa Devisa ini diharapkan dapat memajukan kesejahteraan masyarakat Indonesia khususnya masyarakat setempat yang berbasis pada pengembangan produk unggulan dan mendukung perekonomian rakyat melalui kegiatan ekspor negara,” ujar Rionald Silaban.
Apresiasi diberikan Rionald Silaban atas realisasi Program Desa Devisa Kopi Gayo. “Atas nama pemerintah pusat, kami menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas sinergi dan capaian yang sangat baik ini. Semoga peresmian Desa Devisa Kopi Gayo di Kabupaten Bener Meriah ini dapat semakin mengobarkan semangat Anda untuk bersinergi meningkatkan kesejahteraan. dan pendapatan petani kopi, sehingga dapat berkontribusi pada peningkatan ekspor dan perolehan devisa yang berkelanjutan,” ujarnya.
Kerja sama nyata dari semangat Kementerian Keuangan Satu antara Ditjen Kekayaan Kanwil Aceh dengan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/Indonesia Eximbank telah mencatatkan hasil positif di awal tahun 2023 dengan diresmikannya Kopi Gayo Asing. Desa Pertukaran beberapa waktu lalu di Kabupaten Bener Meriah, Aceh (11/1). Sekitar 125 petani yang bernaung di Koperasi Kopi Panca Gayo akan diberikan pelatihan dan pendampingan dari berbagai narasumber dan para ahli di bidang kopi.
Hal ini merupakan manfaat langsung yang dirasakan petani di Kabupaten Bener Meriah guna meningkatkan kapasitas petani kopi agar mampu menghasilkan produk kopi yang bercita rasa tinggi dan juga memiliki biji kopi berkualitas yang memenuhi standar internasional.
(kil/das)