Jakarta –
Masa kejayaan Pasar Tanah Abang disebut-sebut mulai meredup. Hal ini terlihat dari sedikitnya para pengunjung pasar hingga tutupnya beberapa kios.
Padahal menurut situs Bawaslu, Pasar Tanah Abang sendiri merupakan pasar tekstil terbesar di Asia Tenggara. Pasar tersebut telah ada sejak 1735 saat Belanda masih menduduki Jakarta (Saat itu bernama Batavia).
Sejak saat itu hingga sekarang, pasar tersebut merupakan pusat perdagangan pakaian dan tekstil utama ke berbagai wilayah di Indonesia dan juga Asia serta dunia. Lantas bagaimana nasibnya saat ini?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kondisi Pasar Tanah Abang Saat Ini
Berdasarkan pantauan detikcom di lokasi, Senin (18/9/2023), kondisi Pasar Tanah Abang pagi ini memang tidak begitu ramai. Tidak banyak pengunjung yang lalu-lalang di area pertokoan kawasan Blok A, B, hingga F.
Memasuki lobby Blok A Pasar Tanah Abang, terlihat hanya ada sedikit orang yang berjalan memasuki kawasan ini. Kondisi ini membuat lorong-lorong pasar tampak sangat lengang di pukul 11.00 WIB lebih.
Naik ke lantai dasar, terlihat banyak toko sudah menjajakan dagangannya sedari tadi, namun hanya ada segelintir orang yang berhenti untuk melihat-lihat. Naik ke lantai 1, suasana pasar masih cukup lenggang walau masih ada sejumlah pengunjung yang berkeliling. Kondisi ini semakin parah saat naik ke lantai 2 dan 3.
Semakin naik ke atas, semakin sepi pengunjung yang terlihat. Bahkan tidak hanya pengunjung, di lantai ini terlihat semakin banyak toko yang tutup.
Bahkan saat memasuki lantai 4 pusat grosir yang katanya terbesar di Asia Tenggara itu, terlihat semakin banyak toko yang tutup hingga membuat suasana terasa senyap. Hanya terdengar suara-suara dari pedagang atau pegawai toko yang saling berbicara satu dengan yang lain.
Bergeser ke blok B, kondisi kawasan ini tidak jauh berbeda dengan Pasar Tanah Abang blok A. Terlihat banyak toko yang sudah buka sedari tadi, namun hanya ada sedikit pelanggan yang berkunjung.
Semakin naik ke atas, kondisi blok B juga semakin sepi pengunjung. Tidak sedikit toko yang terlihat sudah tutup dan tidak berjualan lagi.
Lebih parahnya, di lantai 4 blok ini terlihat cukup gelap karena hanya ada sedikit toko yang buka. Di beberapa toko terlihat secarik kertas yang bertuliskan toko ini disewakan, menandakan pemilik toko sebelumnya sudah tidak berjualan lagi.
Selain itu di beberapa toko yang sudah tutup, terlihat ditempeli kertas yang berisikan peringatan kepada pemilik belum membayar biaya pengelolaan pasar (BPP). Sejumlah toko terlihat baru mendapat peringatan pertama dan yang lain ada yang sudah sampai peringatan ke-3.
Terus menelusuri Pasar Tanah Abang hingga ke blok F, kawasan ini terlihat jauh lebih sepi dari blok a ataupun b. Di area pertokoan ini terlihat jelas bila pasar grosir ini mulai ditinggal pembeli hingga para penjual.
Banyak toko yang tak mampu bayar iuran, klik untuk berita selanjutnya