Jakarta –
Rara Istiati Wulandari alias Mbak Rara akhirnya buka suara setelah tak diminta jadi rain operator di World Superbike atau WSBK Mandalika 2023. Rara menegaskan tak diundang bukan berarti tak bisa berjualan.
Sebelumnya, panitia WSBK Mandalika menyebut Rara gagal menahan hujan di MotoGP Mandalika tahun lalu. Itu sebabnya mereka enggan menggunakan jasanya lagi di WSBK Mandalika.
Kata Rara, meski MGPA tidak diundang sebagai promotor, banyak permintaan dari instansi lain. Bahkan, nilainya jauh lebih besar.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
“Sejak persiapan WSBK 2022 kemarin, saya juga sudah tidak mau lagi dipekerjakan secara resmi oleh PT PP yang saat itu menghubungi saya untuk menyiapkan aspal di Mandalika. (Waktu itu) diperkirakan pengerjaan aspal memakan waktu 14 hari, ” dia berkata. tulis Rain Rara Pawang melalui akun media sosial resminya, dikutip Sabtu (4/3).
“Saya menolak berlama-lama ke lokasi saat itu karena saya fokus mengoperasikan tambang batu bara dan menjalankan kegiatan kenegaraan seperti yang biasa saya lakukan (sebagai) operator,” ujarnya.
Rara Penanganan Hujan Foto: Instagram @rara_cahayatarotindigo
Rara mengaku sebelumnya pernah ikut “mengendalikan” hujan saat proses pengaspalan Sirkuit Mandalika. Namun, itu tidak diundang atau dibayar, melainkan sukarela atas keinginan pribadinya.
“Selama pengaspalan di Mandalika, saya membantu operator hujan gratis saat mendung saat mendung koordinasi dengan banyak teman PT PP, karena saya cinta Indonesia, pengaspalan pasti sukses. Padahal, selama dua minggu pengaspalan lancar, cuaca cerah,” terangnya.
Rara Hujan Operator di Sirkuit Mandalika. Foto: ANTARA FOTO/ Bayu Kuncahyo.
Rara kembali menegaskan, tidak diminta menjadi manajer bukan berarti tidak baik. Terlebih lagi, ia mengaku mendapatkan uang yang cukup banyak dari proyek lain.
“Nilai kontrak di tambang batu bara itu sudah cukup buat saya, ditambah bayaran untuk special event yang lumayan, makanya saya tidak mau dipekerjakan secara resmi untuk menjalankan Mandalika,” ujarnya.
“Nah, WSBK 2022 kemarin saya datang karena kangen suasana di bawah langit Mandalika dan kangen teman-teman ITDC, MGPA dan para marsekal yang saya bantu waktu itu. Langit beberapa kali mendung, atas izin-Nya bisa tetap cerah. ,” dia menambahkan. .
Simak Video “Rara Pawang Hujan yang Merasa Profesinya Dihina Penyihir Merah”
[Gambas:Video 20detik]
(sfn/lth)