Jakarta –
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamiltweeted tentang rata-rata beberapa orang netizen Indonesia. Memang ada penelitian yang membahas tentang hal ini.
“Kenapa netizen di Julid suka rujak? Ya, itu masalah kita bersama. Champion terkasar se-Asia Pasifik sekalipun. Tipe itu ada di semua grup. Pemilik akun tidak punya kuasa untuk mengontrol jempol follower. Apanya yang harus konsisten mengedukasi mereka begitu mereka selalu beradab dan penuh tata krama,” tulis Ridwan Kamil di Twitter pribadinya.
Ini dia diskusikan bersama dengan topik perdebatan lainnya dengan para pengkritiknya. “Berdebat dengan kritik? Usahakan selalu membalas, tapi tidak perlu bertele-tele ala twitwar. Saya hanya menyampaikan hak saya untuk menjawab. Setelah itu, penonton ambil kesimpulan sendiri,” tulisnya di tweet sebelumnya. .
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Pada Februari 2021, Microsoft merilis laporan tahunan terbarunya yang antara lain mengukur tingkat kesopanan netizen atau pengguna internet dengan judul 2020 Digital Civility Index (DCI). Netizen Indonesia diikutsertakan dalam penelitian tersebut dan ditemukan berada pada posisi yang lebih rendah.
Secara global, Belanda menjadi negara dengan netizen paling santun alias peringkat pertama. Sedangkan di Asia Tenggara dan juga di Asia pada umumnya, Singapura menempati urutan pertama dan keempat secara global.
Singapura naik empat peringkat, menggantikan Malaysia yang sebelumnya berada di peringkat tersebut. Sementara itu, Indonesia menempati peringkat ke-29 dari 32 negara yang disurvei Microsoft, menjadikannya peringkat terendah di Asia Tenggara, turun 8 poin dengan skor 76.
Dalam studi tersebut, risiko terbesar netizen Indonesia adalah penipuan dan penipuan meningkat 13%, ujaran kebencian meningkat 5%, namun diskriminasi menurun 2%. Empat dari 10 responden menilai kesopanan lebih baik selama pandemi. Namun, hampir 5 dari 10 orang mengaku pernah terlibat bullying dan 19% responden mengaku pernah menjadi sasaran.
Simak video “Saat Kang Emil Bercanda Soal Rekomendasi Perawatan Kulit yang Ditanggung BPJS”
[Gambas:Video 20detik]
(fyk/fyk)