Jakarta –
Samsung Electronics Indonesia meluncurkan program Samsung Solve for Tomorrow (SSFT) untuk pertama kalinya di Indonesia. Program ini mencari talenta muda dari seluruh nusantara, menciptakan berbagai solusi inovatif untuk masa depan.
Head of Corporate Citizenship Samsung Electronics Indonesia Ennita Pramono mengatakan bahwa Samsung Solve for Tomorrow merupakan proses pembelajaran dan kompetisi yang unik, sebagai wadah bagi anak muda untuk menerjemahkan ide mereka menjadi solusi atas permasalahan yang dirasakan di bidang pendidikan dan kelestarian lingkungan.
“Ide solusi mereka akan dilombakan dan dibimbing untuk mengembangkan ide tersebut menjadi program yang bermanfaat untuk dijalankan,” kata Ennita dalam media briefing Samsung Solve for Tomorrow di Raffles Hotel, Kuningan, Jakarta, Kamis (11/5/2023). .
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Lanjutnya, SSFT di Indonesia akan fokus pada pendidikan dan lingkungan yang berkelanjutan dan menjadi proyek percontohan Samsung untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi generasi muda.
Menurut Sensus Penduduk (BPS) 2020, kaum muda merupakan 53,81% dari total penduduk Indonesia. Mereka adalah penduduk asli digital yang tertarik pada perubahan sosial yang positif dan masalah lingkungan, tetapi tidak tahu cara menerapkannya.
Oleh karena itu, SFFT dinilai sangat cocok untuk demografi Indonesia. Melalui SSFT, Samsung mendorong kaum muda untuk menciptakan solusi inovatif di bidang pendidikan untuk membantu generasi mereka dari komunitas yang kurang terlayani atau kekurangan akses ke kesempatan dan sumber daya pendidikan yang mempersiapkan mereka untuk masa depan.
Persyaratan untuk mengikuti SFFT
Anak-anak muda yang ingin menjadi game changer untuk masa depan Indonesia dapat segera mengisi formulir pendaftaran untuk mengajukan ide solusi disertai dengan presentasi makalah konsep yang telah disiapkan. Ide-ide dari mereka yang terpilih akan dicalonkan untuk dibimbing atau diarahkan menjadi solusi nyata untuk masa depan Indonesia yang lebih baik.
Mekanisme pemilihannya adalah sebagai berikut:
Peserta adalah pelajar Indonesia dari SMA, SMK, Madrasah Aliyah dan sederajat, setiap sekolah dapat mengirimkan maksimal tiga tim, masing-masing terdiri dari 2-4 siswa dengan 1 guru pendamping. Setiap guru dapat mendampingi maksimal 3 tim jika mampu. Pada formulir pendaftaran, selain mendaftarkan anggota tim dan mentor, masing-masing tim dapat membagikan idenya dalam bentuk esai yang berisi tantangan/masalah dan solusinya. Panitia akan memilih 40 tim dengan ide-ide terbaik untuk mengikuti babak semifinal yang meliputi workshop Design Thinking dan kegiatan mentoring dari Samsung 40 tim siap menyelesaikan makalah konsep dilanjutkan dengan pembuatan proyek prototipe. Kemudian panitia SSFT akan kembali menyeleksi kontestan untuk memilih 15 finalis yang akan berhadapan dengan dewan juri. Kemudian juri akan memilih pemenangnya.
Pemenang SSFT akan mendapatkan hadiah produk dari Samsung sebagai berikut:
Pemenang pertama akan mendapatkan hadiah produk Samsung senilai Rp 150 juta, hadiah pertama senilai Rp 70 juta, hadiah kedua senilai Rp 45 juta, pemenang People’s Choice akan mendapatkan hadiah produk Samsung senilai Rp 25 juta.
Para finalis dalam kompetisi ini akan dinilai oleh juri yang mewakili Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Ristek, Kementerian Agama, Praktisi Pendidikan, dan Samsung. Para juri memiliki latar belakang pendidikan dan keberlanjutan yang kuat, termasuk pakar pendidikan di bidang STEM (Science Technology Engineering Mathematics).
Kepala B2B Innovation Lab, Samsung Research Indonesia (SRIN) Banu Pribadi mengatakan, SRIN mendukung penuh implementasi Samsung Solve for Tomorrow yang pertama kali di Indonesia.
“Kami akan terus mendukung program-program SSFT yang akan berkontribusi pada pengembangan STEM di Indonesia. SSFT akan menginspirasi generasi muda di Indonesia untuk menjadi bibit perubahan di lingkungan masyarakat setempat dan secara efektif menghasilkan talenta dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh industri.” kata Banu.
(Kiri-kanan) Pemenang Jihad Plt. Direktur SMA RI Ristek Kemendikbud, Ennita Pramono Kepala Corporate Citizenship Samsung Electronics Indonesia, Papay Supriatna KEPALA SUBDIT Kelembagaan dan Kerjasama Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, Banu Pribadi Kepala B2B Innovation Lab Samsung Research Indonesia . Foto: Rachmatunnisa
Plt Dirut SMA Kemendikbud, Pemenang Jihad Akbar, mengapresiasi program Samsung Solve for Tomorrow Indonesia. Kegiatan ini dapat menjadi wadah pembelajaran dan sumber inspirasi bagi generasi muda di seluruh Indonesia untuk mengasah kemampuan ilmu, kreativitas dan inovasinya.
“Hal ini sejalan dengan upaya Kemendikbud untuk membentuk Profil Mahasiswa Pancasila yang mampu berpikir kritis, kreatif, dan mampu bekerja sama atau gotong royong. Mereka dapat mengidentifikasi masalah sosial atau memunculkan ide, merancang, dan membangun. solusinya,” kata Jihad.
Sejalan dengan Jihad, KEPALA SUBDIT Kelembagaan dan Kerjasama Ditjen Pendis Kemenag RI, Papay Supriatna juga mengapresiasi kerjasama Samsung sebagai perusahaan teknologi yang membuka peluang bagi madrasah untuk berkembang secara dinamis. , produktif, dan sumber daya manusia (SDM) yang terampil di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
“Kita perlu mengambil langkah konkrit sebagai upaya membekali, meningkatkan keterampilan dan melatih kembali sumber daya manusia (SDM) sejalan dengan trend perkembangan dunia digital agar daya saing generasi siswa madrasah tetap kompetitif. Madrasah siap untuk bekerja sama dengan siapa saja untuk mendukung upaya transformasi digital,” ujarnya. .
Ia menambahkan, kerjasama ini merupakan salah satu langkah menuju Visi Indonesia 2045, dengan dukungan industri teknologi, yaitu bersama-sama membangun peradaban dan memperkuat kompetensi serta menghasilkan sumber daya manusia (SDM) unggul sesuai kebutuhan era digital.
Tonton Video “Samsung Galaxy A34 5G, Spesifikasi Ditingkatkan Tapi Harga Lebih Murah”
[Gambas:Video 20detik]
(rns/rns)