Jakarta –
Tidak hanya Gerhana Bulan Penumbralangit malam ini, Jumat (5/5/2023) akan dihiasi puncak hujan meteor Eta Aquarid. dua fenomena alam yang terjadi dalam satu malam itu sayang untuk melepaskannya.
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyebutkan bahwa hujan meteor Eta Aquarid akan terjadi antara 19 April hingga 28 Mei 2023.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
“Selain fenomena Gerhana Bulan Penumbra Jika beruntung sekaligus masyarakat juga bisa mengamati kejadian tersebut hujan meteor Eta Aquarid,” kata Peneliti Pusat Riset Antariksa BRIN, Rhorom Priyatikanto, dalam keterangan tertulis.
Diposting oleh Rhorom Hujan meteor Eta Aquarid biasanya terjadi saat Bumi memasuki aliran meteoroid/debu sisa komet Halley yang melintas puluhan tahun lalu.
“Meski terjadi bersamaan, kedua fenomena ini tidak berhubungan,” kata Rhorom.
Menurut Pusat Sains Antariksa BRIN, hujan meteor Hal ini terlihat pada tanggal 6 Mei pukul 03.00 di sebelah timur dan mulai memudar seiring terbitnya matahari. Intensitas hujan meteor Eta Aquarid di Indonesia bervariasi antara 42-43 meteor per jam.
Sedangkan fase bulan saat hujan meteor terlihat memiliki fase bulan purnama 100% di belahan bumi selatan dan terbenam di barat setelah matahari terbit. Sedangkan elongasi bulan mencapai 114 derajat, sehingga hujan meteor tidak mempengaruhi gangguan cahaya bulan.
Sementara itu, Rhorom mengungkapkan Gerhana Bulan Penumbra tidak ada yang terlalu istimewa. Meski begitu, momen ini bisa digunakan untuk memvalidasi metode perhitungan.
“Cukup sulit bagi masyarakat untuk melihat gerhana ini tanpa bantuan kamera karena hanya meredupkan bulan purnama. Jadi gerhana ini tidak seperti gerhana sebagian atau total yang menyebabkan bulan terlihat kemerahan,” jelasnya.
Tonton video “Catatan! Akan ada gerhana bulan penumbra pada tanggal 5 dan 6 Mei 2023”
[Gambas:Video 20detik]
(agt/fai)