liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
Tak Perlu Baja, Akrilik Juga Kuat jadi Rangka Motor


Jakarta

HM Engineering, konsultan simulator mengemudi dari Jakarta, berhasil mengerjakan proyek sampingan mereka untuk membangun motor listrik dari rangka akrilik.

Dibangun dari cetak biru dimensi Kawasaki Ninja 250, HME-EV1 membuktikan bahwa akrilik memang bisa digunakan sebagai bahan pembuatan sepeda motor.

Motor listrik akrilik HME-EV1 Foto: Muhammad Hafizh Gemilang/detikOto

“Saya mau buktikan akrilik itu kuat. Tapi harus dicampur dengan desain. Tergantung desainnya, kalau salah desain bisa mudah pecah,” kata Harris Muhammad selaku CEO HM Engineering kepada detikOto.

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

Saat ditelaah oleh tim detikOto, memang motor listrik ini hadir dengan rangka dan mayoritas part berbahan akrilik. Tak hanya rangka utama berbentuk teralis, setir juga menggunakan bahan akrilik.

“Swing arm-nya sudah kami siapkan dari akrilik. Kebetulan belum dipasang,” kata Harris.

Sepeda motor listrik HME-EV1 ini bukan hanya sekedar untuk pajangan, namun sebenarnya diplot sebagai sepeda motor untuk dikendarai oleh tim HM Engineering.

Komstir motor listrik akrilik HME-EV1 Foto: Muhammad Hafizh Gemilang/detikOto

Namun, sebagai kelompok insinyur, karya yang mereka buat tidak lepas dari penelitian dan pengujian.

“Tapi sejauh ini bagus. Kami telah melakukan tes panjang, melewati gundukan kecepatan dengan kecepatan yang cukup tinggi, itu kuat,” kata Harris.

Harris mengatakan bahan akrilik untuk sepeda motor sebenarnya bisa digunakan. Namun perlu diingat bahwa tidak serta merta mengganti material logam seperti baja, alumunium, hingga karbon, penggunaan akrilik harus dengan perhitungan yang matang atau desain yang kuat.

“Sebenarnya konsep lini produksi akrilik ini sangat singkat. Jadi saya ambil filenya, potong, lalu rakit,” kata Harris.

“Jadi tidak perlu mengecat, tidak perlu apa-apa, tidak perlu menunggu kering. Jadi semua ada, tinggal merakit seperti lego,” lanjutnya.

Namun perlu diingat bahwa HME-EV1 bukanlah sepeda motor untuk kebutuhan sehari-hari dengan intensitas penggunaan yang tinggi.

Tim HM Engineering menjadikan sepeda ini sebagai sepeda operasional untuk tim intensitas rendah, sepeda untuk penelitian, bahkan sebuah karya seni. Jadi tentunya durabilitasnya belum teruji layaknya motor yang diproduksi secara massal.

“Kelemahannya adalah mudah kotor,” Harris menyimpulkan sambil tersenyum.

(mhg/riar)